Jumat, 25 Oktober 2013

Kota Batu Diserbu TNI




TIDAK kurang sebanyak 2.372 personel yang didukung puluhan kendaraan tempur TNI yang dilengkapi persenjatan canggih, pada Sabtu (19/10) terlihat menyerbu pusat Kota Wisata Batu (KWB), Jawa Timur. Pasukan TNI bersenjata lengkap dari berbagai satuan tampak memenuhi jalanan utama Kota Batu tersebut.

Kehadiran seluruh pasukan tersebut juga didukung kendaraan tempur dari satuan kavaleri seperti Tank Scorpion dari Yonkav 8/Nara Singa Wira Tama Divif 2 Kostrad.Ada pula panser Saladin, Saracen, dan Farret dari Kompi Kavaleri Intai 2/Divif 2 Kostrad. Kemudian dari satuan kavaleri Kodam V/Brawijaya ada juga tank AMX 13 dari Yonkav 3/Tank-Tank-Tri Daya Cakti serta panser Panhard VBL dan Anoa dari kompi kavaleri 3. Tak ketinggalan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) serta berbagai senjata roket juga menyerbu Kota Batu.Jika ditotal ada sebanyak 46 alutsista dan 62 kendaraan taktis (rantis) yang me­nyerbu Kota Wisata Batu tersebut.

Namun kehadiran pasukan TNI dan kendaraan tempur tersebut bukan untuk bertempur atau ber­perang. Kehadiran ribuan pasukan TNI di kota berpenghasil buah apel ini adalah untuk mengikuti serta meramaikan acara pawai dan pe­meran alutsista TNI dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Wisata Batu yang ke-12. Ribuan masyarakat Kota Batu ini tampak antusias melihat kehadiran pasukandan kendaraan tempur TNI ini.

Boleh dikatakan ini adalah un­tuk pertama kalinya pemerintah kota (pemkot) di daerah membuat gelaran yang melibatkan institusi TNI. Selama ini pameran atau pawai alutsista TNI digelar oleh institusi TNI itu sendiri. Ide Wali Kota KWB, Eddy Rumpoko untuk menggelar pawai pameran alutsista TNI ini ter­cetus saat bulan Ramadan lalu.

"Selama ini peringatan ulang tahun suatu daerah biasanya meng­gelar pawai bunga atau karnaval bu­daya dan sebagainya.Saya ingin membuat seuatu yang lain," ujar Eddy Rumpoko di sela-sela acara pawai.

Eddy beralasan bahwa tujuan digelarnya pameran alutsista TNI di kota wisata yang dipimpinnya ini sebagai wujud keinginan dirinya agar TNI bisa lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu Eddy ingin acara terse­but bisa menjadi bagian dari upaya TNI untuk mempertanggungjawabkan dan menunjukkan alut­sista yang dimilikinya."Karena alutsista TNI ini kan dibeli dari uang rakyat, jadi masyarakat juga harus tahu persenjataan yang dibeli dari uang rakyat itu.Selama pawai dan pameran, masyarakat juga bisa ikut menaiki dan sekaligus untuk foto-foto di alutsista tersebut," kata pria yang akrab disapa ER ini.

Pria yang di masa mudanya per­nah menjadi promotor tinju, musik, dan otomotif ini juga menjelaskan bahwa tujuan lain digelarnya pawai dan pameran alutsista ini untuk membangun semangat warga Kota Batu, yang mayoritas bermata pen­carian sebagai petani dan khusus­nya anak-anak mereka, agar memiliki ke­cintaan kepada TNI danke depannya juga bisa menjadi TNI.

"Keinginan ini awalnya saya sampaikan kepada Pangkostrad (Panglima Komando Cadangan Stra­tegis Angkatan Darat) Letjen TNI Gatot Nurmantyo.Lalu sebulan yang lalu juga saya sampaikan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.Alhamdulillah beliau semua mendukung ide saya," ucapnya.

Ide pria yang sebelum menjadi Wali Kota berprofesi sebagai peng­usaha properti ini pun akhirnya dapat terlaksana pada 19-21 Okto­ber lalu. Pawai alutsista yang dida­hului acara defile tersebut menem­puh perjalanan sejauh 4,3 kilometer mengambil start di Jalan Panglima Sudirman, tepatnya di depan Balai Kota Baru, lalu menuju kawasan alun-alun KWB, Jalan Diponegoro, dan finish di Stadion Brantas Batu.

Tak hanya itu, dengan menda­patkan dukungan pesawat C-130 Hercules dari skadron udara 32/angkut berat, pada Sabtu kemarin masyarakat dan anak-anak dari SDN 1 dan 2 Pendem, Batu juga diperbolehkan melakukan joy flight. "Masyarakat juga boleh ikut terbang naik pesawat Hercules dan terbang bersama," ujar Eddy.

Sementara untuk pameran alut­sista digelar di halaman kantor Dispora KWB yang bersebelahan de­ngan Stadion Brantas hingga Senin (21/10) lalu. Warga KWB pun tam­pak antusias menyambut gelaran tersebut.KWB sendiri yang memiliki luas wilayah 202,800 kmdengan jumlah berpenduduk hanya 198 ribu jiwa Itu."Kapan lagi saya bisa mengajak anak saya untuk melihat dan jalan-jalan naik tank sepertiini, kalau tidak di acara seperti ini.Kan kalau sehari-hari tidak mung­kin orang-orang masuk ke markas tentara untuk foto-foto, bisa diusir nanti," ungkap Eko Julianto, warga Sisir, Batu kepada Jurnal Nasional.

Apalagi gelaran tersebut juga diisi atraksi milltary free fall (terjun bebas militer) sebanyak empat sorty yang mengambil lokasi pendaratan di Stadion Brantas.Sebanyak 50 prajurit TNI yang terlibat dalam penerjunan tersebut berasal dari Brigif Linud 18, Yon Taifib 1 Marinir, dan Batalyon 464 Paskhas.

Masyarakat KWB juga dihibur dengan penampilan memukai drumband Genderang Suling dari Kadet Akademi Angkatan Laut yang diper­kuat sebanyak 172 personel ini.Me­reka melakukan atraksi di alun-alun Kota Batu pada siang dan sore hari.

Panglima Divif 2 Kostrad, Mayjen TNI Agus Kriswanto sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sejum­lah persenjataan yang dimiliki Kos­trad yang ada di bawah kendalinya dikeluarkan untuk meramaikan pa­wai alutsista.Ia mengatakan, de­ngan adanya acara ini dapat me­nunjukkan semua apa yang ada dari tujuan dan kegiatan dari TNI untuk dapat membantu percepatan pembangunan daerah manunggal TNI dengan rakyat. "Acara ini mem­punyai dampak kesatuan dan persa­tuan serta mempunyai dampak per­tahanan nasional juga kemanung­galan TNI dengan rakyat," kata Agus.

Agus menambahkan bahwa di pameran alutsista tersebut.Yonkes 2/Kostrad juga menggelar Rumah Sakit Lapangan berserta peralatan medis lengkap."Selama pa­meran berlangsung,masyarakat yang membutuhkan pengobatan juga bisa kami layani di rumah sakit lapangan yang kami miliki," tuturnya.(Noor Irawan), Sumber Koran: Jurnal Nasional (25 Oktober 2013/Jumat, Hal. 09)