Jumat, 25 Oktober 2013

Menhan: 2024, Indonesia Strategis Dalam Negeri Kuasai Produksi



Lembang,   Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indone­sia Prof Dr Ir Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc mengatakan, Industri Strategis Pertahanan Da­lam Negeri pada tahun 2024 mendatang mampu mengembangkan dan menguasai produk alutsis­ta yang dibutuhkan TNI.

"Bahkan industri strate­gis dalam negeri diupayakan dapat melakukan pengemban­gan baru," kata Menhan Purn­omo Yusgiantoro saat memberi­kan pembekalan tentang perkem­bangan kebijaksanaan pertahan­an negara terkini dengan tema "Produk Strategis, Alokasi Ang­garan dan Perkembangan MEF' kepada 138 Perwira Siswa (Pasis) Seskoau Angkatan ke-50 di Bangsal Srutasala Seskoau, Lem­bang, Rabu (23/10).
Pembekalan ini merupakan program Pendidikan Seskoau untuk memberikan wawasan ke­pada para perwira siswa sebe­lum mereka mengakhiri pendidi­kan awal November 2013 men­datang.

Menurut Menhan, saat ini TNI telah melaksanakan modernisa­si berbagai alutsistanya, yang sejak 15 tahun sebelumnya tidak mengalami perkemban­gan berarti, seperti yang dimil­iki TNI AU. Untuk itu, alutsista TNI Angkatan Udara seperti pe­sawat tempur, pesawat angkut, pesawat terbang tanpa awak dan radar akan terus dikembangkan melalui industri strategis dalam negeri yang ada. Adapun target yang ingin dicapai hingga tahun 2024 adalah dapat menguasai produksi alutsista yang dibutuh­kan TNI.

Terkait pembuatan pesawat tempurt, Menhan mengatakan, sebelum mampu membuat pe­sawat tempur seperti KFX dari Korea, maka sementara waktu akan dibeli dari luar negeri, un­tuk memenuhi kebutuhan sekarang ini. Pengadaan alutsista di­laksanakan secara Government to Government (G to G) dan di­upayakan produksi bersama dis­ertai dengan alih teknologi (ToT) dan dijamin suku cadangnya.

Pada prinsipnya, kata Men­han, pembangunan alutsista mengutamakan produk alutsis­ta dalam negeri, dan diharapkan pengembangan industri pertah­anan dalam jangka pendek me­menuhi pesanan dalam negeri, bersaing secara internasional dan Economic Growth Support.

Saat ini Alutsista yang bisa dibuat di dalam negeri saat iniadalah senapan serbu SS-1 dan SS-2, serta Panser Anoa 6x6 buatan PT Pindad, kapal Landing Flatform Dok (LPD) dari PT PAL, dan CN-235 buatan PTDI. Selain itu produksi dalam negeri lainnya adalah Roket R-Han, Kapal Cepat Rudal (KCR), dan Perusak Kaw­al Rudal (PKR)."Itu semua kita dorong sehingga pada waktun­ya aka nada pengembangan yang lebih baik," kata Menhan.(ay), Sumber Koran: Pelita (25 Oktober 2013/Jumat, Hal. 16)