Jumat, 25 Oktober 2013

TNI Usut Pencurian Minyak di Sumatra



PALEMBANG — Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo menegaskan komitmen TNI memberantas pencurian minyak mentah (illegal tapping} di wilayah Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel).

Pada silaturahim dengan media cetak dan elektronik di markas Ko­dam II/ Sriwijaya, kemarin malam, Pangdam Makodam II/Sriwijaya mengatakan, "Penanggulangan illegal tapping menjadi salah satu komitmen kami hingga bisa dipas­tikan zero percent terutama kebo­coran atau pencurian minyak men­tah di kawasan sepanjang jalur pi­pa minyak antara Jambi dan Pa­lembang."

Untuk menanggulangi illegal tapping Kodam II/Sriwijaya be­kerja sama dengan Polri atau Ke­polisian Daerah Sumatra Selatan dan berkoordinasi dengan PT Per­tamina dalam memberantas pen­curian yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.

Menurutnya, cara yang paling efektif menanggulangi masalahpencurian minyak tidak hanya me­lalui pengamanan satu pihak. Na­mun, juga melakukan koordinasi dengan berbagai elemen terkait.

"Paling penting kami terus me­lakukan pendekatan dan sosiali­sasi kepada masyarakat.Memberi­kan pengertian pada mereka bah­wa mencuri minyak mentah meru­pakan pelanggaran.Apalagi sam­pai ada kebocoran saat pencurian yang mencemari sungai.Itu sangat merugikan termasuk masyarakat sendiri dan negara," katanya.

Untuk memberantas praktik illegal tapping TNI AD telah mela­kukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina dalam operasi pengamanan yang melibatkan satu kompi anggota Ko­dam II/Sriwijaya di Bayung Lencir.

Sebelumnya, Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi dalam kunjungannya ke Kodam II/Sriwijaya menyatakan, pengamanan pipa minyak PT Per­tamina melibatkan bintara pem­bina desa atau Babinsa.

Aster KSAD juga mengingat­kan, "Yang lebih penting, jangan sampai ada anggota TNI AD terli­bat kasus pencurian minyak," tegasnya. Keterlibatan oknum TNI, ujar dia, dapat mencoreng nama satuan dan memalukan diri sendiri serta merugikan negara.

Menurut Meris Wiryadi, tugas TNI melakukan pengamanan un­tuk kesejahteraan masyarakat. Ke­seriusan TNI AD memberantas illegal tapping terlihat akhir Agus­tus 2013.Jenderal TNI Moeldoko saat masih menjabat KSAD sudah melihat langsung jaringan pipa mi­nyak yang memanjang dari Tempino di Provinsi Jambi sampai ke 'Plaju di Sumatra Selatan (Sumsel).

Moeldoko yang kini menjabat Panglima TNI bersama Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).Dia meng­ajak masyarakat berpartisipasi aktif mengatasi illegal tapping atau pencurian minyak mentah.

Menurut Moeldoko, TNI AD memiliki komitmen kuat untuk bersama berkontribusi dan mem­bantu masyarakat dalam meng­hadapi kesulitan. "Saya mengim­bau dan mengingatkan tidak ada lagi kegiatan illegal tapping dilakukan. Bersama Polri, TNI berjanji akan menindak tegas kegiatan ter­sebut," katanya. (Maspril Aries&ed: abdullah Sammy), Sumber Koran: Republika (25 Oktober 2013/Jumat, Hal. 07)