Rabu, 30 Oktober 2013

TNI Waspadai Serangan Mendadak



Tuesday, 29 October 2013 06:30

JAMBI - Sebanyak 400 anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 142/Ksatria Jaya mengikuti Uji Siap Tempur (UST) tingkat kompi. Kegiatan berlangsung selama 5 hari di Hutan Asiatic, Kabupaten Batanghari. “Kegiatan menggunakan senjata api,” kata Komandan Yonif (Danyon) 142/KJ Letkol Inf Fredy Sianturi, kemarin (28/10).

“Setelah UST tingkat kompi, kita laksanakan UST tingkat batalyon,” lanjutnya. Dia menuturkan, tujuan UST adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan prajurit sehingga saat ditugaskan di daerah operasi mereka sudah siap.

“Uji Siap Tempur ini merupakan wahana untuk menciptakan profesionalitas prajurit dan meningkatkan semangat juang mereka. Karena itu peserta diharapkan menguasai dan mahir melaksanakan kegiatan dengan baik dan benar,” katanya.

Pelepasan pasukan dilakukan langsung oleh Danrem 042/Gapu Kolonel Eko Budi S di Mako Batalyon, Kasang, kemarin. Saat diwawancarai, Danrem menegaskan latihan ini, guna mengasah kemampuan prajurit secara tekhnis dan bertempur di lapangan. “Mengingat di Indonesia ini masih ada sekelompok orang yang ingin memecah belah kesatuan NKRI, atau bertujuan memisahkan diri dari RI. Kita selaku TNI harus siap melawan gejolak yang memungkinkan kita untuk berperang demi nama Indonesia. Seperti kita lihat baik mulai dari Sabang (Aceh) hingga sampai Marauke (Irianjaya) ada di satu titik daerah yang bergejolak hendak pisah dari negara kita, meski sampai sekarang masih dapat diredam,” jelasnya.

Ditegaskan, tujuan latihan uji siap tempur yang aktif diadakan oleh TNI, gunanya melatih kemampuan diri prajurit secara professional. Bila ada gejolak terjadi di lapangan, mereka tidak lagi kaku menghadapi lawan perang. “Ada tiga yang wajib dijunjung tinggi setiap prajurit TNI–AD. Pertama, siap tempur, secara profesional, dan menghadang lawan yang sedang bergejolak. Jadi bila ada prajurit yang tidak mau mengikuti latihan uji kompetisi siap tempur, sebaiknya ke luar saja, apa lagi dari kesatuan siap tempur. Karena kita dilatih untuk menjaga martabat kesatuan negara yang kita cintai,” bebernya.

Menurutnya, prajurit akan diuji dengan berbagai materi pertahanan seperti basis operasi depan, lawan penghadangan dan tembak taktis, pengepungan dan pengglendahan. Teknil gerilya kontak, tempur jarak dekat dan lain-lain. “Prajurit harus benar-benar mahir menguasai materi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada,” tegasnya.

Sebelum dilepas, ratusan prajurit disuguhi dengan atraksi seni beladiri yang di pertontonkan anggota Yonif 142/KJ. Lima orang tentara dengan amat piawai memperagakan seni beladiri Merpati Putih. Di akhir acara, mereka membuat Danrem, Danyon dan seluruh prajurit berdecak kagum. Apa pasal?

Mereka memperagakan teknik pernapasan dengan mematahkan besi dragon dengan pangkal paha. Lalu mematahkan besi hanya dengan satu jari. Yang tak kalah hebat mereka berhasil mematahkan besi dragon yang dibuat rangkap lima, hanya dengan betis kanan dan betis kiri. Ada pula yang mematahkan besi dengan menggunaka kepala. Semua itu mereka lakukan dengan amat mudah dan sekali pukul, besi langsung patah.

Terakhir, salah satu prajurit Pratu Rudi berhasil mematahkan enam lapis balok ES setebal hampir 2 Meter hanya dengan menggunakan siku. “Skil tempur prajurit akan terus diasah melalui UST. Dan diharapkan semua prajurit siap menghadapi serangan mendadak, kapanpun dan dimanapun,” kata Danrem.