Selasa, 22 Oktober 2013 | 14:29
[JAYAPURA] Ratusan mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, memalang pintu gerbang menuju kampus tersebut di sekitar Perumnas III, Waena, Jayapura, Selasa (22/10) pagi. Aksi ini dilakukan karena warga marah pada aparat yang mengeluarkan tembakan di kompleks Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Uncen di Perumnas III Jayapura, saat mencari seseorang, yang diduga merusak salah satu rumah dekat Rusunawa tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, para mahasiswa tersebut, masih berjaga-jaga di depan kampus. Mereka melakukan orasi dan memprotes keras masuknya aparat ke Rusunawa. Mereka meminta aparat TNI juga Rektor Uncen segera hadir dan bertemu mereka. “Jika kedua pihak ini tidak hadir, aksi pemalangan akan terus dilakukan,” kata para mahasiswa.
Informasi yang dihimpun SP menyebutkan, pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WITA, tiga anggota TNI dan seorang petugas Kepolisian, masuk ke kompleks Rusunawa Perumnas III Jayapura, untuk mencari warga yang pemabuk dan suka melempar-lempari rumah warga di sekitar Rusunawa. Warga tersebut, saat dikejar petugas, lari dan diduga bersembunyi di dalam salah satu unit Rusunawa tersebut.
Namun, saat petugas TNI dan Polisi masuk ke kompleks Rusunawa, warga yang dikejar malah membunyikan tiang listrik memanggil kawan-kawannya, hingga seluruh mahasiswa penghuni Rusunawa keluar dari dalam kamar. Para mahasiswa itu pun serta-merta melempari aparat yang masuk ke Rusunawa.
“Situasi ini membuat keempat aparat tersebut mengeluarkan tembakan hingga sembilan kali,” kata seorang saksi mata.
Tembakan itu lanjutnya, membuat para penghuni mengurangi lemparan batu dan aparat pun mundur. Tak terima dengan tembakan yang dilakukan di asrama mereka, para mahasiswa berbondong-bondong menuju gerbang utama Kampus Uncen dan melakukan pemalangan, sehingga aktivitas perkuliahan terpaksa tak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Ulah Pemabuk
Ketua RW II, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Ismail Ongge mengatakan, kejadian berawal dari beberapa warga pemabuk yang melempari rumah warga. "Makanya aparat datang dan mencari pelaku tersebut, namun salah seorang pelaku lari ke arah asrama (Rusunawa, Red),” ujarnya.
Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare kepada wartawan mengakui, ketertiban warga terganggu gara-gara ulah beberapa pemabuk tersebut, sejak Senin (21/10) sekitar pukul 22.00 WIT.
Sementara itu, akibat kejadian tersebut, ribuan mahasiswa Uncen yang berkampus di Perumahan III, terpaksa tak bisa kuliah. Mahasiswa mengancam akan terus memblokir kampus jika masih ada aparat TNI dan kepolisian ber pos di sekitar kampus.
Namun, Ismail Ongge sendiri menolak penarikan petugas dari pos keamanan, baik Polisi maupun TNI. "Di RW saya saja ada 600 keluarga, kami yang meminta adanya pos keamanan di Perumahan III. Setelah dijaga petugas, sudah mulai aman," ujarnya. [154]