Minggu, 08 September 2013, 15:40 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Personel TNI dan
Polri/Polwan ditambah menjadi dua kali lipat untuk memperkuat sektor khusus
permanen di Masjidil Haram, Makkah. Sektor khusus biasanya bertugas antara lain
untuk mengatasi pencurian.
Sektor
khusus biasanya bersifat mobile dan terdapat di Masjidil Haram (Makkah) dan
Masjid Nabawi (Madinah). Namun, kali ini ditambah lagi satu sektor yang
bersifat menetap.
"Tahun
ini ditambah sektor khusus permanen (berpusat) di Hilton Hotel Makkah untuk
menampung jamaah tersesat, kecurian dan masalah kesehatan," kata Direktur
Jenderal Penyelengaraan Haji dan Umroh, Anggito Abimayu, dari Makkah, Arab
Saudi, Sabtu (7/9).
"Kasus
kehilangan uang cukup banyak terjadi, baik di pemondokan maupun wilayah
masjid," kata Anggito melalui komunikasi tertulis.
Untuk
itu jamaah calon haji (calhaj) diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah
satu antisipasi dari Kementerian Agama, kini dipersiapkan program pelayanan
penyimpanan uang dan sistim informasi jamaah hilang. Program ini akan
diluncurkan Senin mendatang.
Sementara
itu Masjidil Haram kini mulai didatangi oleh jamaah calhaj, termasuk 301
petugas haji Indonesia.
Proyek kereta di tiga
kota
Selain
pembangunan di Majsidil Haram, pemerintah Saudi juga memulai proyek High Rail
Speed (HRS). Saat ini pembebasan tanah sudah dilakukan.
Proyek
kereta yang menghubungkan Jeddah dan Makkah diperkirakan selesai pada 2015.
Sedangkan proyek yang menghubungkan Makkah dan Madinah ditargetkan selesai
2016.
"Insya
Allah akan memudahkan jamaah. HSP melayani jalur Jeddah-Mekkah-Madinah sehingga
perjalanan bisa ditempuh dalam waktu tiga jam saja. Padahal dengan bus, waktu
tempuh mencapai enam jam," kata Anggito. (Reporter : Yeyen Rostiyani & Redaktur : Heri Ruslan)