Selasa, 24 September 2013

Pemimpin Tak Tegas, Anggota Polri Jadi Korban

Senin, 23 September 2013 07:04 wib, JAKARTA - Aksi penembakan yang diduga dilakukan kelompok teroris, belakangan marak terjadi. Bahkan, pelaku mengincar anggota polisi. Ketegasan pemimpin sangat diperlukan untuk memberantas aksi seperti itu.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Subagyo Hadi Siswoyo mengatakan, banyaknya aksi penembakan merupakan dampak dari pemimpin yang tidak tegas. Anggota Polri di lapangan akhirnya harus menanggung resiko.

"Kalau tegas ya kita perangi dan kita lawan, bukan bangsa Indonesia dan orangnya, tapi kelakuannya yang melawan hukum," kata dia kepada Okezone, baru-baru ini.

Dia menyarankan kepada pemerintah dalam hal ini kepolisian untuk menggandeng TNI dalam memberantas aksi terorisme. Menurutnya, tak ada yang salah menggunakan TNI selam itu untuk mengamankan negara.

"TNI alat negara untuk mmengamankan negara ini, maka gunakan itu alat," cetusnya.

Tanpa mengecilkan peran Polri, menurut pria yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura itu, saat ini TNI punya banyak anggota yang ahli di bidang teror.

"TNI banyak ahlinya teror-teror. Sekarang lebih bagus, baik dalam latihan dan perlengkapan dan tidak diragukan kerjanya. Kalau dikerjsamakan akan lebih baik dan akan lebih aman," tegasnya.

Menurutnya, kerjasama TNI-Polri dalam menjaga keamanan dalam negeri jangan sampai terbentur Undang-Undang. Kata dia, jika aturan main dalam mengamankan negara sudah disepakati, maka tinggal mengatur tekhnisnya saja.

"Karena keamanan dan pertahanan itu kewajiban kita bersama," pungkasnya.