SABTU, 07 SEPTEMBER
2013 | 04:42 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Staf Angkatan
Laut Laksamana Marsetio menyatakan pemerintah saat ini belum punya kapal perang
yang bisa mengangkut tank kelas berat macam tank Leopard yang sebentar lagi
dimiliki Indonesia. Menurut dia, kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank)
yang dimiliki TNI AL saat ini tak mampu untuk mengangkut tank gambot berbobot
diatas 50 ton.
Angkatan
Laut, kata dia, baru punya kapal LST untuk tank ringan. "Iya berbeda
(kapal LSTnya)," kata Laksamana Marsetio kepada Tempo, Senin, 2 September
2013.
Karena
itu, pemerintah saat ini sedang membuat kapal LST khusus untuk mengangkut
Leopard bekas Jerman. Masetio mengklaim sudah berkoordinasi dengan Angkatan
Darat selaku pengguna tank Leopard.
"Kami
sudah temukan kapal yang bisa angkut 'main batle tank' Leopard yang berbobot 60
ton itu," kata dia.
Marsetio
melanjutkan, Kementerian Pertahanan pun memesan kapal LST khusus untuk Leopard
buatan pabrik lokal, yakni PT Daya Radar Utama - Lampung. Kapal tersebut mampu
mengangkut 15 unit tank Leopard dalam sekali berlayar.
Sesuai
rencana kapal LST buatan lokal itu akan rampung tahun depan. Mengenai harga
kapal itu, KSAL mengaku tak hafal. "Rencananya kami beli dua, tapi saat
ini baru satu yang dibuat."
Kepala
Badan Sarana dan Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis
membenarkan pembelian satu unit LST khusus tank Leopard ini. Selain itu,
Kementerian juga memesan dua LST ukuran standar buatan lokal, PT Dok Kodja
Bahari, Jakarta.
Mengenai
anggaran, Rachmad menyebut pembelian tiga kapal LST itu memakan biaya Rp 482,4
miliar. "Saat ini proses pembangunan, selesai pada pertengahan atau akhir
2014," kata Rachmad kepada Tempo, kemarin, melalui pesan singkat.
Tank
tempur utama Leopard dan tank tempur menengah Marder buatan pabrik Rheinmettal,
Jerman ini akan mulai tiba di Tanah Air pada Oktober 2013. Jumlah tank yang
akan dikirim dari Jerman sebanyak 153 unit. Tank tersebut yakni tank Leopard Ri
sebanyak 61 unit, tank Leopard 2A4 sebanyak 42 unit, dan tank Marder sebanyak
50 unit. Pembelian tank ini tidak melebihi pagu anggaran sebesar US$ 280 juta. (INDRA WIJAYA)