Minggu, 22 September 2013, 18:26 WIB, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penembakan kembali terjadi di Distrik Tingginambut, Papua. Di wilayah sentral rute pasokan barang menuju Kabupaten Puncak Jaya itu seorang pengemudi mobil angkutan barang diketahui tewas.
Kejadian tersebut berlangsung Sabtu (21/9). Korban tewas atas nama Ali Manggaliak pendatang asal Palopo, Sulawesi Selatan. Menurut Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistio Pudjo, Ali tewas ketika mengantar barang dan penumpang dari wilayah Mulia, Puncak Jaya.
“Korban ditembak di bagian belakang kepala saat mengemudikan mobilnya di Kampung Megabaga, Tingginambut kemarin (Sabtu),” katanya kepada Republika, Ahad (22/9).
Sulistio mengatakan motif dari penembakan masih belum jelas. Namun, kuat dugaan pelaku yang menembak dari jarak jauh itu hendak mengganggu kawasan Tingginambut setelah kondusif pasca penembakan sebelumnya.
Mengingat wilayah Tingginambut dijadikan rute utama untuk mengirimkan bahan makanan dan material untuk pembangunan Kabupaten Puncak Jaya. Diketahui, kelompok separatis di Papua tidak senang atas upaya pemerintah setempat memajukan kehidupan masyarakat Puncak Jaya.
Ditembaknya Ali, diduga untuk memberikan peringatan dan berupaya meneror siapapun yang terlibat dalam usaha pembangunan Puncak Jaya. “Sekarang jenazah korban sudah dimakamkan di Mulia. Para pelaku masih kami buru dan usut,” ujar perwira melati dua ini.
Penembakan ini menjadi peristiwa kedua yang terjadi sebulan terakhir. Sabtu (31/8) lalu, regu TNI yang tengah melakukan penjagaan di rute pasokan barang Tingginambut diserang kelompok besenjata. Satu anggota TNI bernama Pratu Andre gugur usai baku tembak dengan kelompok tersebut.
Untuk tahun ini, korban penembakan kelompok bersenjata bukan hanya Ali dan Andre. Delapan anggota TNI juga tewas di distrik yang sama Februari lalu. Saat itu penyerangan dilakukan kelompok bersenjata kepada regu TNI saat berada dalam kendaraan truk.
Hingga saat ini, dalang dari rentetan penembakan tersebut masih misterius meski dugaan kuat mengarah pada organisasi papua merdeka (OPM). Polri menegaskan bersama dengan TNI perburuan kepada pelaku terus dilakukan. Sulitnya medan daratan di Papua menjadi kendala aparat mengatasi kelompok bersenjata ini.