Selasa, 24 September 2013

Pacitan Jadi Contoh Mitigasi Bencana

Pacitan,   PENYUSUNAN Standart Operating Procedure (SOP) mitigasi bencana di Kabu¬paten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) akan menjadi percontohan. Kota di ujung selatan Jawa Timur ini berkesem¬patan menjadi yang pertama menyusun dan menghasil¬kan draf standar penangan¬an bencana terpadu.

"Hasilnya akan jadi pedoman penanganan kebencanaan bagi daerah-daerah lain," kata Komandan Komandan Resor Militer (Korem) 081/Dhirot Sahajaya Kolonel (Inf) Widodo Iryansyah saat mem¬berikan pengarahan pada
forum group discussion Gladi posko, maket dan Gladi lapang di pendopo Kabupaten Pacitan, Senin (23/9).

Meski tidak menyebut dengan jelas, namun Danrem mengungkapkan ada lima daerah di Jatim yang ber-harap segera dapat mengantongi SOP hasil diskusi penyusunan semacam panduan penanganan bencana alam itu. Terlebih pada kabupaten tertentu belum dapat melaksanakannya karena berbagai alasan. Forum group discussion diikuti oleh berbagai unsur. Mulai pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait, camat dan kepala desa, TNI/Polri serta persatuan radio komunikasi.

Danrem menjelaskan, selama ini penanganan bencana alam baru dilaksanakan oleh lembaga terkait dengan me¬ngacu pada pedoman masing-masing. Misalnya TNI Angkatan Darat (AD) dalam penanganan bencana selalu meng¬gunakan pedoman peraturan Kepala Staf AD (Perkasad).

Sedangkan BPBD berpe¬doman pada BNPB. Begitu pula dengan kepolisian. Dari bermacam-macam pedoman itu, jika benar-benar dilaksanakan, akan muncul persoalan di lapangan. "Perlu adanya kesepahaman ber¬sama sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih kewenangan karena akan berge¬rak secara terpadu," katanya.

Menurut Widodo, TNI sebagai komponen utama pertahanan negara selain berfungsi menjalankan operasi perang, juga memiliki fungsi operasi militer nonperang. Pihaknya memiliki pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana (PRCPB) dimasing-masing satuan.

Sementara di satuan ko¬mando kewilayahaan TNI memiliki Komando Distrik Militer (Kodim) yang bertu¬gas membantu pemerintah daerah. Mulai dari prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana.

Bupati Pacitan Indartato berharap banyak dari diskusi tersebut. Sehingga menghasilkan SOP yang efektif dan efisien. Sebagai daerah pantai, Pacitan memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi. Terutama gempa dan tsunami. Dari bentang pantai sepanjang 70 kilometer terdapat lima wilayah kecamatan yang rawan. "Seperti Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Ngadirojo, dan Sudimoro," ucap dia. (David Eka Kuncara), Sumber Koran: Jurnal Nasional (24 September 2013/Selasa, Hal. 13)