Rabu, 25 September 2013

Indonesia Beli Alat Sadap Rp 70 M dari Inggris



Selasa, 24 September 2013 | 11:23     


Jakarta - Indonesia akan segera diperkuat sistem pertahanan intelijen melalui perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata asal Inggris, Gamma TSE Ltd. Alat sadap canggih tersebut akan digunakan untuk tingkatan intelejen strategis.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, menegaskan, perkuatan basis pertahanan intelejen pertahanan mencakup ruang lingkup intelejen strategis. Oleh sebab itu, kementerian menyatakan alat sadap tersebut akan diberikan kepada TNI, khususnya Badan Intelijen Strategis (BAIS).

"Kalau kita terkait dengan intelejen strategis. Kita akan gunakan disitu. Bukan buat intelejen aksi kriminal, pembobol bank, dan lain-lain," ucap Purnomo, sesaat setelah menutup pendidikan pelatihan bela negara Kementerian Pertahanan RI 2013 di Rindam Jaya, Jakarta, Selasa (24/9).

Purnomo menegaskan, peralatan intelejen berupa alat penyadapan tidak akan digunakan seenaknya. Sebaliknya, hanya akan dimaksimalkan untuk kegiatan intelejen yang benar-benar diprediksikan akan mengganggu kedaulatan negara.

"Kita tidak akan lakukan penyadapan seenaknya. Akan kami gunakan sepenuhnya untuk intelejen strategis," ujarnya.

Perlengkapan intelijen penyadapan tersebut dibeli seharga empat juta euro atau sekitar Rp 70 miliar. Pembelian alat sadap baru merupakan upaya modernisasi peralatan intelijen yang dimiliki BAIS.

Pengadaan alat sadap ini masuk dalam rancangan modernisasi alat utama sistem persenjataan Indonesia atau Minimum Essential Force. (Penulis: Y-7/TK & Sumber:Suara Pembaruan)