Rabu, 25 September 2013

Pramono Edhie : Pemerintah Usulkan RUU Kamnas untuk Jaga Keamanan Menyeluruh



September 24, 2013, 6:15 pm


JAKARTA, MENITS.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo mengatakan tujuan Pemerintah mengusulkan RUU tentang Keamanan Nasional untuk menjaga keamanan nasional secara menyeluruh.

"Jika Indonesia aman maka bisa membangun pemerintahan yang legitimate dan ekonomi yang kuat," kata Pramono Edhie Wibowo pada diskusi publik "RUU Kamnas: Menuju Indonesia Aman, Sejahtera, dan Bermartabat", di Kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa (24/9).

Menurut Edhie Wibowo jika pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat maka bisa membangun masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.

Sebaliknya, jika Indonesia tidak aman, maka Indonesia sulit membangun pemerintahan yang legitimate dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Ia mencontohkan Indonesia sering menghadapi gangguan seperti ancaman terorisme, tapi masyarakat tidak bisa berkontribusi membantu keamanan negara.

"Anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk membangun ekonomi, dialihkan untuk mengatasi ancaman keamanan," katanya.

Edhie Wibowo menegaskan, sistem keamanan nasional yang diusulkan Pemerintah melalui regulasi bukan hanya untuk kepentingan TNI dan Polri tapi untuk nelindungi negara dan bangsa secara keseluruhan.

Negara, kata dia, adalah milik masyarakat, bukan milik pemerintah atau penguasa.

"Kelompok masyarakat yang belum menerima usulan RUU Keamanan Nasional karena ada kecurigaan atas persepsi yang berbeda," katanya.

Menurut dia, kecurigaan ini karena belum terbangun komunikasi yang baik antara Pemerintah dan kelompok masyarakat tersebut.
 "Soal kecurigaan bisa diatasi dengan membangun komunikasi," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Edhie Wibowo mengimbau agar masyarakat membangun komunikasi dan menghilangkan rasa curiga.

Menurut dia, Pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberi kontribusi masukan pada pembuatan RUU Kemanan Nasional.

Pada kesempatan tersebut, Edhie Wibowo juga mengimbau, kepada pemuda dan mahasiswa agar bangga menjadi bangsa Indonesia sebagai negara besar.

"Indonesia harus dibangun menjadi negara kuat," katanya.

Edhie Wibowo juga menceritakan, pada saat menjadi KSAD, Indonesia membeli tank Leoprad berukuran besar sebanyak 150 unit dari negara produsennya, Jerman.

Pembelian tank Leopard ini, kata dia, merupakan peningatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara signifikan, yang merupakan bagian dari membangun negara kuat. (DR)