Selasa, 24 September 2013

Pangdam Napak Tilas Susuri Tempat Bersejarah

Bandung, Masa kecil adalah masa yang indah, membahagiakan, dan penuh kenangan, sehingga ban¬yak orang ingin bisa mengulang kembali masa-masa yang telah dilalui itu. Mungkin perasaan itu pula yang dirasakan Pang¬dam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim.

Minggu pagi (22/9) dilewa¬ti oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Tha¬mim untuk melakukan napak ti¬las mengenang masa kecilnya ke tempat-tempat bersejarah yang pemah menjadi tempat tinggal dan bermain. Napak tilas yang di¬lakukan Pangdam bersama de¬ngan teman-teman masa kecilnya dan Para Asisten serta Kabalak jajaran Kodam III/Siliwangi de¬ngan menggunakan sepeda dim¬ulai dari kediaman Rumah Dinas Pangdam di Jalan Wastukencana Bandung hari Minggu pagi (22/9).

Tempat pertama yang dikun¬jungi Mayjen TNI Dedi Kusna¬di Thamim bersama rombongan adalah daerah rumah ting¬gal orang tuanya dulu di Karees Kulon. Kedatangan Pangdam ke Karees Kulon disambut lang¬sung oleh Ketua RW setempat Bapak Ridwan Suwandi yang juga merupakan teman Mayjen TNI Dedi Kusnadi semasa kecil.

Ridwan Suwandi Ketua RW 06 Karees Kulon dalam sambutan¬nya mengungkapkan rasa ba¬hagia dan terhormat sekaligus bangga mendapat kunjung¬an Pangdam III/Siliwangi un¬tuk melakukan perjalanan nos-talgia ke tempatnya, "saya ber¬harap Bapak Mayjen Dedi Kus¬nadi yang kini menjadi Pangdam III/Slw sebagai putra daerah yang pernah besar dan menetap di wilayah ini, umumnya di Kota Bandung dalam menjalankan tugasnya diberi kemudahan dan kelancaran, serta bisa meraih ke¬berhasilan," harapnya.

Menurut Ridwan Suwan¬di, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim sewaktu masih muda adalah sosok yang sederhana, rendah hati, dan senang berso¬sialisasi dengan masyarakat be¬gitu pula semua anggota kelu¬arga Mayjen Dedi adalah kelu¬arga yang sederhana.

Pada kesempatan itu Pang¬dam mengatakan akan mem¬bantu membangun lingkung¬an di Karees Kulon terutama di daerah yang pernah menjadi tempat tinggal dan bermainnya semasa kecil melalui program Karya Bhakti TNI Manunggal Membangun Kampung dengan membangun infrastruktur yang lebih baik, termasuk member¬sihkan lingkungan sungai yang dulu pernah dijadikan tempat bermain dan berenang bersama teman-temannya semasa kecil.

Seusai mengunjungi daerah tempat tinggalnya dulu, napak-tilas Pangdam dilanjutkan de¬ngan berjalan kaki menuju dae¬rah Cipaera Kosambi dan ber¬henti di rel kerata api Jalan Gu¬dang Selatan. Di tempat terse¬but Pangdam bernostalgia de¬ngan melakukan adu lari di atas batang rel Kereta api serta mem¬buat pedang kecil dari paku yang disimpan di atas rel agar terlindas oleh Kereta api yang melintas sehingga menjadi tipis menyerupai pedang mini.

Perjalanan dilanjutkan menuju jalan Jawa dan berhenti di Taman Lalulintas Jalan Belitung. Pang¬dam bernostalgia mengenang ho¬binya berenang dan bermain di area Taman Lalu Lintas.

Dari Taman Lalu lintas rom¬bongan Pangdam melanjut¬kan napaktilas menyusuri jalan Aceh, Merdeka masuk ke jalan Wastu Kencana dan berakhir di Kediaman Rumah Dinas di Was¬tu Kencana dengan diisi acara hiburan dan berbagai permainan tradisional "Kalulinan barudak" tempo dulu. (Pendam m/Slw), Sumber Koran: Pelita (24 September 2013/Selasa, Hal. 14)