06 Juni 2013
| 07:45 wib
SUKOHARJO,
suaramerdeka.com - Menjelang masa tanam (MT) II Koramil Nguter bersama
puluhan petani menggelar gropyokan tikus. Gropyokan dilakukan karena petani
tidak ingin mengalami persoalan tikus mengganas kembali.
Sebab pasa MT I lalu, petani merugi akibat serangan
tikus mengganas. Kepala Desa Daleman Sudarman mengatakan, gropyokan tikus
merupakan langkah awal dalam menghadapi masa tanam II. "Pada MT I petani
merugi akibat serangan hama tikus. Ada sekitar 25 hektar lahan yang
diserang," ujarnya.
Dikatakan, jika tidak ada serangan tikus, hasil
panen petani itu bisa mencapai 6,5 - 7 ton/hektar. Namun saat diserang hasilnya
jauh di bawah itu. PPL Desa Daleman Sumardi menambahkan, metode gropyokan
dengan cara penggalian, pengemposan/pengasapan pada lubang tikus.
Danramil Nguter Kapten inf Langgeng mengatakan,
kegiatan dilaksanakan bersama-sama para petani yang tergabung dalam Kelompok
Tani Ngudi Rahayu. "Ini bagian dari kepedulian TNI pada petani, salah
satunya membantu gropyokan tikus," ujarnya. (Heru Susilo)