Selasa, 4 Juni
2013
JAKARTA (Suara
Karya): Pusat Polisi Militer TNI
Angkatan Darat (Puspom TNI AD) siap menindak tegas oknum anggotanya yang
menjadi beking atau pengguna narkoba. Barang laknat itu terbukti sudah banyak
menjerumuskan, para anggota yang pada gilirannya akan merusak institusi.
"Hanya dua hari setelah pencanangan Bulan
Keprihatinan Narkoba, kami segera mengadakan sidak dengan mengadakan tes urine
narkoba. Tujuannya, untuk menciptakan lingkungan bersih narkoba. Sebagai aparat
negara, TNI harus memberi contoh," kata Wakil Komandan Puspom TNI AD
Brigjen TNI Unggul Yudhoyono di Markas Puspom TNI AD, Jalan Medan Merdeka
Utara, Jakarta Pusat, Senin.
Unggul Yudhoyono tak menampik bahwa ada sejumlah oknum
terlibat dalam dunia gemerlap (dugem), termasuk di dalamnya minuman keras dan
narkoba. Berbagai pemberitaan di media juga acap menyorot keterlibatan oknum
anggota, baik sebagai beking maupun sekadar pengguna. Berkali-kali pula,
pihaknya sudah memberikan tindakan tegas terhadap anggotanya yang membandel.
Itu sebabnya, dengan
momen Bulan Keprihatinan Korban Narkoba, pihaknya kembali mengingatkan anggotanya.
Kegiatan perang terhadap narkoba-termasuk di dalamnya tes urine, sekaligus untuk menunjukkan komitmen TNI menciptakan lingkungan bersih
narkoba.
"Anggota TNI harus bersih dari narkoba, terlebih
sebagai polisi militer selaku penegak hukum, anggota POM harus memberi contoh.
Kalau ada yang coba-coba membandel, saya tindak tegas," kata Unggul.
Kegiatan tes urine diikuti oleh 150 personel yang
terdiri dari 85 orang anggota batalyon dan 65 personel Puspom TNI AD, tanpa ada
pemberitahuan terlebih dahulu. Menurut Unggul, kegiatan itu tidak berhenti
sampai di sini, tetapi akan terus berlanjut dengan melakukan tes secara berkala
dan acak.
Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika
Nasional (BNN) Brigjen Pol Siswandi mengatakan, permasalahan narkoba harus
menjadi masalah bersama, bukannya dibebankan hanya pada Badan Narkotika Nasional Polri.
Narkoba, menurut Siswandi, menyerang siapa saja, tidak
terkecuali anggota TNI. Itu sebabnya bangsa ini tengah prihatin lantaran jumlah
pengguna narkoba
grafiknya naik terus. Peredaran narkoba belum menunjukkan kecenderungan turun
dan lebih memprihatinkan lagi kesadaran masyarakat terhadap korban narkoba
sangat rendah dan tempat rehabilitasi terbatas.
Berdasarkan data BNN saat ini, diperkirakan jumlah
penyalah guna narkoba mencapai 4 juta orang, yang umumnya generasi muda.
"Mencermati jumlah sebanyak itu, bisa disebut bangsa ini sedang mengalami
situasi gawat darurat narkoba. Karenanya, BNN mengadakan bulan keprihatinan
yang dimaksudkan seluruh lapisan masyarakat melancarkan perang terhadap
narkoba. Kegiatan tes urine di Puspom TNJ AD ini termasuk salah satu pernyataan
perang terhadap narkoba, jadi gayung bersambut," kata Siswandi yang juga
Ketua Pelaksana Peringatan Hari Antinarkoba Internasional 2013. (Sadono)