Penulis : Edna
C PattisinaSenin, 3 Juni 2013 | 21:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Moeldoko
membeberkan persoalan-persoalan organisasi yang sedang dihadapi TNI AD,
khususnya di bidang budaya, la mengatakan, prajurit TNI jangan rendah diri,
tetapi harus rendah hati.
"Pendekatan
kekerasan, sikap arogansi, dan sikap mau menang sendiri yang dilakukan prajurit
TNI AD merupakan persoalan yang belum bisa diselesaikan TNI AD," kata
Moeldoko di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Moeldoko mengatakan, dahulu sering didengar bahwa
organisasi terbaik di Indonesia adalah TNI, khususnya TNI AD. Namun sekarang
kondisinya sudah berbeda. "Kenapa?" tanya KSAD.
Jawabannya adalah karena TNI AD tidak bisa
menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis saat ini. "Untuk
itu, saya berharap kepada para pimpinan, para komandan, para panglima,
pahamilah bahwa keinginan masyarakat saat ini terhadap sosok seorang prajurit,
yaitu prajurit yang memiliki dedikasi tinggi kepada negara dan bangsa, serta
prajurit TNi yang memiliki sikap rendah hati, bukan sombong dan arogan,"
tegas Kasad.
"Saya tidak pernah mengajarkan para prajurit saya
untuk rendah diri, tetapi harus rendah hati. Dengan demikian, masyarakat akan
menyayangi prajurit TNI," lanjut Moeldoko.
Moeldoko berharap profesionalitas prajurit dapat terus ditingkatkan. Menurutnya, tidak
ada maknanya alutsista yang canggih tanpa dilengkapi dengan sumber daya manusia
(SDM) yang memadai. Editor: Hindra