KEFAMENANU, Program Tentara Manunggal Membangun Desa di
bawah koordinasi Kodim Kabupaten Timor Tengah Selatan di Pulau Timor membuka
sebagian isolasi wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
Kegiatan yang berlangsung selama sebulan itu
sekaligus mempererat kekerabatan warga kedua negara, terutama warga serumpun
dari sekitar kawasan perbatasan.
Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dipusatkan
di Aplal, Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Nusa Tenggara Timur, sekitar 70
kilometer sebelah barat Kefamenanu, pusat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU),
Nusa Tenggara Timur. Dari Kota Kupang, jaraknya sekitar 250 kilometer, yakni
ke arah timur menuju Kefamenanu, lalu menyusur tepi utara TTU ke arah barat
hingga Aplal. Lintasan terakhir ini adalah sebagian kawasan perbatasan TTU
dengan tepi selatan Oekusi, wilayah enclave Timor Leste.
Kegiatan TMMD ditutup, Senin (3/6) petang. Hanya
dengan dukungan biaya Rp 500 juta, kegiatan itu membuka jalan rintisan awal
sepanjang 8 kilometer dilengkapi 5 gorong-gorong dan 8 jalan penyeberangan.
Selain itu, satu rumah ibadah juga direnovasi dan dua pusat pelayanan
kesehatan terpadu dibangun.
Komandan Kodim TTU Letkol Eusebio Hornai Rebelo
menjelaskan, kegiatan TMMD yang dipusatkan di Aplal itu setidaknya mengusung
dua misi, yaitu mengatasi keterisolasian wilayah pedesaan dan mendorong kesejahteraan
masyarakat sekitar tapal batas yang merupakan beranda depan NKRI.
Jalan rintisan awal sepanjang 8 kilometer itu
khusus menghubungkan Aplal dengan persawahan Seko. Didukung areal potensial
seluas lebih kurang 600 hektar—baru sekitar 325 hektar yang diolah—lokasi
hamparan nyaris menyentuh tapal batas dengan wilayah negara tetangga. (ANS), Sumber Koran: Kompas (05 Juni
2013/Rabu, Hal. 21)