Jakarta, Pesawat militer CN-295 hasil kerjasama
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan Airbus
Militan sukses melakukan road show
keenam negara-negara Asean. Sejumlah negara-negara Asean mulai tertarik dengan
pesawat rakitan para insinyur Indonesia itu.
PT DI yang sekarang dikomandoi oleh Budi Santoso
yang dikenal bertangan dingin mulai kembali mengepakan sayap bisnisnya ke
berbagai mananegara. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang memimpin
rombongan menyatakan bahwa semua negara yang dikunjungi menyampaikan rasa
ketertarikannya dan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut.
"Saya sudah mengadakan pertemuan dengan Wakil
Menteri Pertahanan Malaysia, dan seperti halnya negara lain yang telah kami
kunjungi, beliau menyatakan ketertarikannya kepada CN-295. Karenanya dalam
waktu dekat beliau akan mengirim staf dari Kementerian Pertahanan dan
kepolisian Malaysia ke PT DI," kata Sjafrie setelah acara joy flight CN-295 di Bandara Sultan
Abdul Aziz Sh'ah, Subang, Selangor, Malaysia, Jumat, pekan lalu.
Sjafrie menilai rencana pembicaraan lanjutan
dan observasi oleh staf Kementerian Pertahanan Malaysia dan negara Asean
lainnya merupakan respons yang sangat positif setelah dilakukannya road show CN-295 ke Filipina, Brunei,
Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia.
Senada dengan Sjafrie, Direktur Utama PT Dirgantara
Indonesia Budi Santoso juga menyatakan rasa puasnya atas apresiasi yang
diberikan keenam negara Asean yang dikunjungi. "Kami senang dengan
apresiasi yang diberikan negara yang dikunjungi. Untuk tahun ini dan tahun
depan, kami fokus untuk menyelesaikan pesanan TNI terlebih dahulu. Setelah itu
kami akan menyelesaikan pesanan negara lain," kata Budi.
Pertemuan Sjafrie dengan Wakil Menteri Pertahanan
Malaysia diketahui juga menjadi langkah awal pesawat produk dalam negeri
melakukan ekspansi ke luar negeri. "Ini merupakan langkah awal yang baik
untuk hubungan dua negara bertetangga sesama Asean," ungkapnya.
Sjafrie membanggakan pesawat Made in Bandung ini
yang telah diminati banyak negara. "Produknya tembus pasar dunia. Seperti
bagian sayap pesawat buatan PT DI ini juga telah diekspor ke Sevilla, Spanyol
serta ke 14 negara," kata Sjafrie. (zis),
Sumber Koran: Harian Pelita (05 Juni 2013/Rabu, Hal. 10)