Penulis :
Kontributor Semarang, Puji Utami Senin, 3 Juni 2013 | 20:55 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com - Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Widodo Raharjo
mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, tewasnya warga sipil asal
Saparua Ambon, Rido Hehanusa (33) oleh oknum TNI akibat salah paham. Meski
begitu, ia tidak menjelaskan secara detail kronologi kejadian.
"Ya, akibat salah paham dan terlalu emosi,"
ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (3/6/2013) malam.
la mengatakan, pihaknya masih terus melakukan
pendalaman atas kasus ini. Hingga saat
ini pelaku mengarah pada enam orang tersangka anggota TNI dari Batalyon
Infanteri 400/Raider Kodam IV Diponegoro. Widodo mengatakan jika memang
terbukti melanggar hukum, anggota TNI itu akan ditindak tegas. Pihaknya
memastikan proses hukum pada para tersangka akan dilakukan secara transparan.
"Akan transparan sekali, dan nanti persidangan
juga akan terbuka silakan dikawal," jelasnya.
Sementara itu,
berdasarkan informasi, keributan yang melibatkan anggota TNI dan korban beserta
rekannya terjadi di Liquid Cafe pada Rabu (29/5/2013) malam. Korban dan
rekannya tidak mau membeli tiket sehingga tidak diperbolehkan masuk sekuriti
setempat. Penolakan ini membuat korban dan rekannya emosi, mereka kemudian
pergi. Namun entah karena apa, mereka kemudian terlibat pertikaian dengan
sejumlah orang yang diduga oknum TNI.
Saat keributan, korban dan satu rekannya sudah pergi.
Oknum TNI itu kemudian mencari keberadaan korban dan ditemukan di tempat
hiburan malam E Plaza pada Kamis (30/5/2013) dini hari. Korban kemudian dibawa
menggunakan taksi dan diketahui sudah tewas pada Kamis malam.
Sebelumnya, korban dilaporkan diculik oknum TNI
tersebut. Pada Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB, jenazah korban tiba di kamar
mayat RSUP Dr Kariadi Semarang untuk diotopsi. Kondisi tubuh korban diketahui
penuh luka dan wajahnya hancur.
Jenazah korban kemudian dibawa ke kampung halaman pada
Sabtu (1/6/2013). Sementara itu sejumlah rekan korban yang terlibat keributan
dan mengalami pemukulan juga sudah melapor ke Denpom IV/5 Diponegoro Semarang.