"Bagaimana bisa menjadi TNI profesional dan
survive jika kekuatannya baru sepertiga?" ungkap anggota Komisi I DPR
dari F-PDIP Sidharto Danusubroto dalam diskusi tentang RUU Komcad, di Gedung
DPR, Jakarta, kemarin.
Dalam diskusi yang juga menghadirkan pengamat
militer dari UI Andi Wijoyanto dan Koordinator Eksekutif Kontras Haris Azhar
itu, Sidharto pun menyinggung soal adanya nuansa diskriminasi dalam RUU
tersebut karena hanya menyebutkan bahwa yang wajib militer ialah PNS, pekerja,
dan buruh.
"Lalu, bagaimana dengan pengusaha, artis,
politisi, wartawan, dan sebagainya? Apakah mereka itu juga termasuk pekerja
atau bukan?" tanya politikus senior PDIP itu.
Lebih dari itu, tambahnya, persoalan lain yang
tidak kalah pelik ialah masalah pengendalian disiplin. "Disiplin
TNI-Polri saja sulit, apalagi sipil."
Di sisi lain, Andi Wijoyanto menilai RUU Komcad
sebenarnya tak ada masalah, asal pemerintah dan DPR mampu meyakinkan empat hal
pada masyarakat. "Yaitu, RUU ini bukan militeristik, bukan untuk
kepentingan politik 2014, dibutuhkan oleh TNI, dan untuk efisiensi,"
ujarnya.
Menurut dia, dalam pembahasan RUU itu pemerintah
harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa komcad bukan militeristik, tidak
terkait dengan kepentingan politik 2014, benar-benar dibutuhkan oleh TNI, dan
sebagai langkah efisiensi sumber daya manusia dan anggaran negara.
Dia mengakui bahwa TNI sebagai komponen utama memang
harus professional, tapi komcad di mana-mana
memang dibutuhkan. Hanya, komcad harus disiapkan enam tahun
sebelum perang agar sipil benar-benar siap angkat senjata ketika terjadi
perang.
"Yang jadi pertanyaan ialah kapan perang akan
terjadi? Kan semua tidak tahu. Namun, negara harus menyiapkan komcad,"
tutur Andi.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
Moeldoko menilai wajar bila RUU Komcad mulai dibahas di DPR. "Itu sudah
masuk dalam program legislasi nasional sejak empat atau lima tahun lalu.
Menurut saya, itu wajar," ujar Moeldoko seusai menerima brevet kehormatan
dari Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, kemarin. (Che/*/P-3), Sumber Koran: Media Indonesia
(12 Juni 2013/Rabu, Hal. 05)