Senin, 17 Juni 2013 02:01 WIB
JAKARTA — Pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pengunjuk rasa agar menghindarkan aksi
anarkistis dalam menolak rencana mereka menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM). Aparat keamanan juga diminta bersiap menghadapi aksi rakyat yang mereka
anggap anarkistis.
Warning penguasa itu, Minggu (16/6/2013),
dikemukakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto
melalui wartawan di Jakarta. Ia meminta
demonstran berunjuk rasa secara tertib dan
tidak merusak. “Aksi unjuk rasa yang akan dilakukan terkait rencana pengurangan
subsidi BBM harus dilaksanakan dengan tertib dan aman,” pinta purnawirawan
marskal angkatan udara yang pernah menjabat sebagai panglima TNI itu.
Apabila dalam aksi itu terjadi tindakan
anarkistis dan merusak, ia pun memerintahkan aparat keamanan bertindak tegas.
“Aparat keamanan harus bertindak tegas terhadap siapapun yang bertindak
anarkistis dan merusak,” lanjut Djoko.
DPR melalui rapat paripurna, Senin (17/6),
akan mengesahkan RAPBNP 2013. Dalam RAPBNP itu termuat rencana pemerintah
pimpinan Presiden SBY mengurangi subsidi bahan bakar minyak jenis premium dan
solar. Sejumlah partai politik yang memiliki organ kepanjangan tangan di
parlemen telah menginstruksikan fraksinya menolak rencana pemerintah itu.
Sementara itu, di luar gedung parlemen,
pelbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah telah menunjukkan sikap menolak
dengan menggelar aksi unjuk rasa. Tak jarang aksi itu diwarnai pembakaran ban
dan benda lain yang mendorong aparat melakukan penertiban. Pergesekan antara
kedua kepentingan itu tak jarang berbuntut bentrok.