JAKARTA: MenteriKoordinatorPolitikHukumdanKeamanan
(Polhukam) DjokoSuyantomembantahtuduhanbahwaBadanIntelijen Negara (BIN) terlibatpenculikanmantanKetuaUmumPartaiDemokratSuburBudhisantoso.
"Terkaittuduhan yang tidakbenarterhadap BIN
yang dilontarkanoleh moderator saudara M Rachmadpadaacaradiskusi di ormas PPI,
seharusnya yang bersangkutanbersikapksatriauntukmintamaafdanmengakuikesalahannya,
bukanmalahbersembunyi," kata Menkopolhukam di Jakarta, Minggu (20/10).
Kepala BIN Marciano Norman jugatelahmembantahsinyalementersebut.Menurut
BIN, Subur pun menyayangkanadapemberitaantersebutdanmemintamaafatasmunculnyatudingan
yang menyeretlembagaintelejentersebut.
"Sayabicaradengan Pak ProfesorSubur,
diabilangberada di Pontianak berangkatpukul 13.00 WIB danmasih di
sana.UntukkepentingandankeperluandengankaderPartaiDemokrat di sana,"
ujar Marciano Norman.
Marciano menambahkanSuburmengakutaktahupenyebabmunculnyapemberitaan
yang menyebutkandiri
nyadiculik, ataudijemput, oleh BIN. Iamenyayangkanadapihak
yang menyebarkanhaltidakbenartersebut.
"Beliaumenyampaikanpermohonanmaafkepadasaya.Beliausehatdan
di Pontianak untukmelaksanakankegiatanpartai," ujar Marciano.
PresidenSusiloBambangYudhoyonojugasudahmemerintahkanaparatpenegakhukumuntukmengusutpihak
yang menyebarkaninformasibahwa BIN menjemputeksKetumDemokratSuburBudhisantoso.
M Rahmad, sipenyebartudingantersebutkinibersembunyi.
KabarpenculikanSuburberedarkarenaiatidakhadirpadaacara
dialog bertemaDinasti versus MeritokrasiPolitik yang
digelarolehPerhimpunanPergerakan Indonesia pimpinanmantanKetuaUmum DPP
PartaiDemokratAnasUrbaningrum.
Rachmadselaku moderator
acaramenyampaikanbahwaSuburdijemputolehstaf BIN.