MINGGU, 22 SEPTEMBER 2013 | 17:16 WIB, TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta agar lokasi bandara Ahmad Yani di Kalibanteng, Semarang segera dipindah. Ganjar yang baru memimpin Jawa Tengah selama satu bulan ini menilai bandara Ahmad Yani sudah tak layak. Pengembangannya pun sulit terealisasi karena selalu tarik ulur lahan milik TNI Angkatan Darat. “Bandara memang tidak jelek, tapi ngisin-ngisini,” kata Ganjar pada seminar yang digelar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro di Hotel Ciputra Semarang, Sabtu 21 September 2013.
Sebelumnya Bibit Waluyo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah malah berulang kali mencela fasilitas di Bandara Ahmad Yani masih jelek. Selain lahannya sempit, landasan pacu bandara itu juga masih belum rata. Akibatnya, pesawat besar belum bisa mendarat di Ahmad Yani. Tapi Bibit saat itu menolak memindahkan lokasi bandara.
Sebaliknya, menurut Ganjar, Bibit Waluyo sudah berusaha mengembangkan bandara tapi tidak berjalan karena lahannya milik TNI-AD. “Untuk jangka panjang, lebih baik bandara dipindah ke Kendal atau Demak,” kata Ganjar. Dua wilayah ini berbatasan langsung dengan Kota Semarang yang jaraknya dari pusat kota sekitar 20 kilometer.
Menurut dia, keberadaan bandara di Kalibanteng saat ini juga menghambat pengembangan Kota Semarang. Sebab, tak boleh ada bangunan tinggi yang dikhawatirkan menganggu penerbangan pesawat. Selain itu, akses keluar masuk ke bandara juga bermasalah. Sebab, begitu keluar dari bandara harus melewati rel kereta api. Setelah itu, juga ada bundaran Kalibanteng yang sering macet.
Tapi masalahnya dalam rencana pembangunan jangka panjang 2008-2025 Jawa Tengah dan Kota Semarang juga tak mencantumkan rencana pemindahan bandara. “Jika wacana bandara dipindah, maka RPJP segera direvisi dengan memasukkan rencana pemindahan bandara,” kata guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Sugiyanto.
Lokasi bandara Ahmad Yani saat ini, kata Sugiyanto, sudah tak berprospek karena berada di dekat tengah kota. “Beberapa tahun mendatang, Kota Semarang sudah padat perumahan, transportasi hingga banjir,” kata Sugiyanto.
Sebelumnya Bibit Waluyo menolak usulan pelaksana tugas Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi agar lokasi Bandara Ahmad Yani Semarang dipindah. Bibit menyatakan memindah bandara tak mudah karena butuh banyak dana dan lahan. “Saat ini jangan ada pikiran untuk memindahkan Bandara Ahmad Yani Semarang ke lokasi lain,” kata dia 17 Januari 2013.
Malah Bibit menyatakan, Bandara Ahmad Yani saat ini akan terus dikembangkan. "Masalah tanah selesai, lanjutkan persiapan," katanya. Dia meminta persoalan yang sudah matang jangan dimentahkan begitu saja. Bibit pesimistis jika bandara dipindah ke lokasi baru akan selesai dalam wakti 10 hingga 20 tahun lagi. "Malah bisa tidak selesai sama sekali," katanya.