Selasa, 17 September 2013 | 10:34
Jakarta - Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi menilai, dari calon dubes non-karier, khususnya yang berlatar belakang Polisi dan TNI, yang diajukan Pemerintah, belum menunjukkan kualitas yang terekam baik.
Ada dua purnawirawan Polridan TNI di antara calon dubes yakni mantan Kabareskrim Ito Sumardi dan dari TNI adalah Jhony Lumintang.
Sebagai contoh, Ito Sumardi, kata Helmi, belum pernah terdengar memiliki rekam jejak bekerja di bidang atase internasional atau di bagian interpol.
"Terus terang, saya belum melihat calon dari polisi dan tentara ini punya rekam jejak yang jelas terkait pengalaman dan pemahaman melakukan hubungan internasional," kata Helmy di Jakarta, Selasa (17/9).
Walau demikian, Helmy mengaku tak bisa menafikan bahwa kedua sosok itu adalah memang pejabat senior di jajarannnya masing-masing.
"Barang tentu dengan pengalaman luas begitu, mudah-mudahan cukup untuk jadi dubes," kata dia.
Terkait dengan track record para calon dubes dari jalur non-karier Kementerian Luar Negeri itu, Helmy mengatakan, pihaknya siap menerima masukan dari masyarakat.
Sebagai contoh, Ito sempat disebut-sebut di media massa terkait dengan kasus Mafia Pajak Gayus Tambunan, walau belum terbukti secara hukum kebenarannya.
"Justru, itulah pentingnya masukan dari masyarakat. Masih ada waktu untuk masukan itu dan kami siap menerimanya," tandasnya.
Nama-nama yang diajukan Pemerintah sebagai calon dubes adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sebagai calon dubes di Jerman, Suprapto Martosetomo sebagai calon dubes di Afrika Selatan, Sesmenpora Yuli Mumpuni jadi dubes di Spanyol.
Berikutnya, Yusron Ihza Mahendra menjadi Dubes Jepang, dan Budi Bowoleksono menjadi Dubes AS menggantikan Dino Patti Djalal. Adapun Dino disebut diproyeksikan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang saat ini masih dirangkap Menkeu Chatib Basri.
Lalu Linggawaty Hakim menjadi calon Dubes Swiss, Komjen (Pol) Ito Sumardi jadi Dubes di Myanmar, Letjen TNI (Purn) Jhony Lumintang untuk Filipina, Yuwono A Putranto ke Norwegia, Raudin Anwar ke Libya, Abdurrahman M Fachir ke Arab Saudi.
Selanjutnya, Jose Antonio Morato Tavares ke Selandia Baru, Irmawan Emir Wisnandar ke Laos, Sugeng Rahardjo ke Tiongkok, Burhanuddin ke Sudan, Nurul Qomar ke Brunei Darussalam, Gary Rachman Makmun Jusuf ke Fiji, dan Rahmat Pramono menjadi PTRI ASEAN.
Adapun Diar Nurbiantoro diproyeksikan menjadi dubes di Rumania, Mulya Wirana ke Portugal, Pitono Purnomo ke Kamboja, dan Moenir Ari Soenanda direncanakan ke Peru. (Penulis: Markus Junianto Sihaloho/YS)