Angling Adhitya Purbaya – detikNews
Jumat, 31/05/2013 18:41 WIB Semarang - Sejumlah anggota TNI dan warga sipil diperiksa
Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Diponegoro terkait kasus terbunuhnya
warga Saparua, Rido Hehanusa (34). Belum bisa dipastikan ada tidaknya
keterlibatan anggota TNI dalam kasus tersebut.
Komandan Denpom IV/5 Diponegoro, Letkol CPM (K) Tri
Wahyuningsih mengatakan saat ini beberapa orang tersebut masih diperiksa
sebagai saksi dan masih dalam tahap pengembangan.
"Dikembangkan. Ada yang dari kalangan sipil dan
indikasi kalangan TNI," kata Tri Wahyuningsih saat ditemui di Markas
Denpom IV/5 Diponegoro, Jl Pemuda Semarang, Jumat (31/5/2013).
Selain itu, pihaknya juga memeriksa rekaman CCTV di
cafe yang sempat dikunjungi korban sebelum meninggal. Hal itu untuk membantu
langkah penyidikan yang dilakukan anggota Denpom IV/5 Diponegoro.
"Untuk rekaman CCTV, kami ambil langkah tindakan
untuk proses
penyidikan," tegasnya.
Diduga enam oknum anggota TNI yang diperiksa berasal
dari satuan Yonif 400/Raider. Meski demikian, Tri Wahyuningsih masih enggan
memberikan kejelasan terkait satuan dan pangkat dari oknum TNI yang diperiksa
tersebut.
"Ada beberapa, belum bisa disebutkan. Kalau
indikasi TNI kita kembangkan juga," pungkasnya.
Komandan Yonif 400/Raider, Mayor Inf Ferry Irawan dan
Dandim 0733/BS Semarang, Letkol Kav Dicky Armunantho Mulkan, datang melayat ke
ruang pemulasaraan RS Kariadi Semarang. Mereka menemui pihak keluarga korban
dan Ikatan Keluarga Maluku Jawa Tengah. Dandim pun berjanji akan memfasilitasi kepulangan jenasah ke kampung
halaman di Saparua.
"Saya koordinasi dengan keluarga untuk bisa ikut
membantu pemulangan ke Saparua. Fasilitasi dari Kodim tapi sepenuhnya
Pangdam," kata Dandim.
Rido dan
teman-temannya terlibat perkelahian dengan sejumlah orang diduga anggota TNI di
Liquid Cafe hari Rabu (29/5) malam. Korban kemudian berpindah ke E-Plaza. Di
sana, dia dihampiri orang dan kemudian diajak pergi dengan menggunakan taksi.
Kemudian pukul 23.00 WIB diketahui Rido sudah tewas dan diantar oleh ambulans
Rumah Sakit Tentara (RST) Bhakti Wira Tamtama dalam keadaan tewas ke RS Kariadi
Semarang.