Senin, 10 Juni 2013

SAYA TIDAK ALERGI PADA BERITA


Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Moeldoko, mengaku dirinya tidak pernah merasa alergi ter­hadap pemberitaan media massa, meskipun isinya kurang mengenakkan. Mantan Panglima Kodam III Siliwangi itu pun mengingatkan, seluruh prajurit TNI harus bersikap rendah hati dan tidak arogan, sehingga pemberitaan ten­tang mereka pun akan bernada positif. "Hanya saja, saya berharap pemberitaan media massa bisa proporsional agar prajurit tidak skeptis dan tetap optimis pada tugas dan perannya,"  lanjut Jenderal Moeldoko pada acara silaturahim pejabat TNI AD dengan pimpinan  media massa di  Markas  Besar TNI  AD  di Jakarta, Selasa 4 Juni 2013.

Pernyataan itu menjadi penting karena media massa gen­car  memberitakan   kasus   pelanggaran   hukum  yang dilakukan  para  prajurit TNI  AD di  sejumlah  daerah. Contohnya, pembakaran kantor Polres Ogan Komering Ulu di Sumatera Selatan oleh sekelompok prajurit TNI AD dari Yon Armed 15/76 Tarik Martapura dan sejumlah prajurit Kopassus dari Grup 2/Kandang Menjangan yang diduga membunuh empat tahanan di Lapas Cebongan, Yogyakarta. Bahkan prajurit TNI AD dari Yonif 400/Raider Kodam IV/Diponegoro diduga membunuh seorang warga di Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini. Menyinggung pelanggaran hukum oleh bawahannya, KSAD Jenderal Moeldoko menegaskan masalah itu adalah bagian dari persoalan serius yang mempersulit reformasi di TNI AD.

"Pendekatan kekerasan, sikap arogansi, dan sikap mau menang sendiri yang dilakukan prajurit TNI AD merupa­kan persoalan yang belum bisa diselesaikan TNI AD," tutur mantan Wakil Gubernur Lemhanas tersebut. Kondisi ini bahkan sampai menyebabkan TNI tidak lagi dianggap sebagai organisasi terbaik di Indonesia seper­ti yang sering diungkapkan masyarakat di masa lalu. Moeldoko mengakui, penyebabnya adalah kegagalan TNI AD menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis saat ini. Mantan Wakil KSAD itu mengingatkan, masyarakat menginginkan prajurit TNI yang berdedikasi tinggi kepada negara dan bangsa, serta yang bersikap rendah hati, tetapi tidak rendah diri. Sumber: Majalah Forum (16 Juni 2013/Minggu, Hal. 97)