Kamis, 13
Juni 2013 , 08:50:00
PEUREULAK
- Seratusan aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI terus melakukan penyisiran
dan blokade di kawasan pedalaman Ranto Peureulak dan Peureulak Kota. Hal ini
untuk mencari Malcolm Primrose (62), yang sebelumnya diculik kawanan OTK
bersenpi.
Hingga tadi malam pekerja Medco E&P Malaka
berkebangsaan Inggris tersebut belum berhasil ditemukan.
Korban juga diketahui sebagai subkontraktor PT.
Medco E&P Malaka, dari Blok A PSC, Blade Engenering.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir, Sik saat di
konfirmasi Metro Aceh (Grup JPNN) pada Rabu (12/6) siang mengatakan pihaknya telah menerjunkan sedikitnya 100
orang personil polisi, dan meminta bantuan petugasl TNI untuk melakukan penyisiran
pedalaman di Aceh Timur.
Terkait insiden kemarin, pihaknya telah memeriksa
10 orang saksi, yaitu karyawan PT. Medco, termasuk saksi utama yaitu supir
Pajero Sport yang membawa korban saat kejadian.
“Kita perkirakan korban masih di wilayah Aceh Timur
dan menduga pelaku berjumlah 4 hingga 6 orang,“ ujarnya.
Kapolres juga meminta kepada masyarakat untuk terus
memantau lingkungan masing-masing.
”Jika ada gerak-gerik yang mecurigakan atau ada
kelompok bersenjata, melintasi kawasan penduduka tolong segera laporkan ke
pihak kepolisian terdekat, “ pungkas Kapolres Aceh Timur.
Seperti diberitakan kemarin, empat Orang Tak
dikenal (OTK) menggunakan senjata api laras panjang dan pendek, menculik Marcam
(60). Korban berstatus warga Negara Inggris, terdaftar sebagai pekerja
Camponymen SUB PT. Medco, Selasa (11/6) siang sekira pukul 11.00 WIB.
Karyawan pengeboran minyak tersebut dipaksa turun
dari mobil yang dihadang saat melintasi kawasan Simpang Palang Desa Lubuk
Pempeng, Peureulak Kota, Aceh Timur.
Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir,SIK, saat
dikonfirmasi Metro Aceh membenarkan
kejadian tersebut. "Kronologis penculikan ketika Marcam bersama
dengan saksi/sopir PT Medco, Danial (39),
baru saja pulang dari lokasi pengeboran minyak, di Matang Satu, Blang Simpo mengenderai
mobil dinas perusahaan. Mereka hendak menuju basecamp untuk beristirahat, namun
tiba-tiba kenderaan Pajero Sport dihadang para pelaku," terang Kapolres.
Sempat terdengar suara tembakan senjata laras
panjang, lalu mobil berhenti dan penumpangnya dipaksa turun. Selanjutnya korban
dibawa kabur ke arah Simpang Kliet, dengan menggunakan mobil Avanza warna hitam
tanpa plat. Kondisi Marcam saat itu
dengan tangan terikat. Sementara saksi yang juga supir, Danial dilepaskan untuk
melaporkan kejadian kepada aparat sekaligus atasannya, sekira pukul 14.30 WIB.
Perusahaan
Prihatin
Pihak PT Medco E&P Indonesia sangat prihatin
atas terjadinya insiden keamanan, di lokasi operasional di wilayah kerja Blok
A, di Aceh Timur. Dalam keterangannya kepada Metro Aceh, mereka menyebutkan
telah bertindak cepat dengan melaporkan kejadian ke aparat keamanan, pemerintah
daerah, SKK MIGAS dan Kedutaan Besar Inggris.
Perusahaan juga langsung berkoordinasi dengan pihak
keamanan dan Pemda setempat untuk mendapat informasi keberadaan Pekerjanya yang
hilang.
“Semua pihak
berupaya keras sejak kejadian, sepanjang malam sampai dengan saat ini untuk
mengetahui keberadaan korban. Perusahaan dengan dukungan aparat baik pusat
maupun daerah terus melakukan upaya-upaya untuk kembali Malcom dengan selamat,”
sebut pihak PT. Medco.
Perusahaan menyatakan keprihatinan yang mendalam
terhadap kejadian ini dan akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin bersama
dengan aparat keamanan agar yang bersangkutan dapat dibebaskan dengan selamat.
Perusahaan juga berharap agar situasi keamanan di
Aceh Timur dan khususnya di wilayah kerja operasional kembali kondusif. Semua
pihak berharap keadaan kembali normal agar iklim investasi dapat terus
berlangsung. (yas)