Rabu, 05 Juni 2013

Pers dan TNI AD


Di tempat terpisah, forum pemred bertemu dengan jajaran TNI Angkatan Darat (AD). KSAD Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, pertemuan dengan petinggi pers sangat penting. Sebab, kedepannya PetinggI TNI AD di seluruh daerah akan diwajibkan transparan kepada pers dalam infomasi.

"Sebagai awalnya saya (memberi informasi pada pers). Selanjutnya setiap panglima di daerah," ujar Moeldeko pada acara temu dengan pimpinan redaksi serta wartawan di Mabes AD, Senin (4/6).

Pada awal sambutannya, mantan wakil gubernur Lemhanas ini menyatakan pertemuan dengan wartawan menjadi agen­da pertamanya sebagai KSAD. Pers, kata KSAD, kerap mem­berikan kontribusi yang luar biasa terhadap apa-apa yang di­lakukan jajaran TNI AD selama ini.

Munculnya ragam pemberitaan tentang TNI AD akan mengingatkan pihaknya agar selalu mawas diri dan dituntut bertindak profesional. "Saya tidak alergi dengan kritik, itu akan menjadi koreksi bagi kami. Namun, tentunya pemberitaan yang baik harus berimbang," ujarnya.

Diakuinya, masih adanya kultur di jajaran prajurit yang kerap bertentangan dengan kelaziman. Hal itu, kata KSAD, menjadi persoalan yang belum tuntas di tubuh TNI.

Karena itu, pembinaan kultur menjadi agenda pentingnya dalam menciptakan prajurit yang santun, profesional, dan rendah hati terhadap masyarakat sipil. "Sikap arogan, merasa lebih, dan kurang egaliter sudah harus berubah," tegasnya da­lam acara yang juga dihadiri sejumlah pangdam dari berbagai daerah serta sejumlah pejabat di jajaran TNI AD.

Jenderal berbintang empat ini merasa yakin, dengan pem­binaan yang optimal, perubahan prajurit dari hari ke hari  akan lebih baik lagi. Menurutya, pembinaan bagi prajurit harus dilakukan di setiap daerah. Ini agar jumlah prajurit yang memiliki profesionalisme dan martabat bisa menyebar di se­luruh wilayah NKRI.  (c01 ed: abdullah Sammy), Sumber Koran: Republika (05 Juni 2013/Rabu, Hal. 02)