Penulis :
Fabian Januarius Kuwado Selasa, 4 Juni 2013 | 20:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan DKI Jakarta
mengungkap terjadinya pencurian listrik oleh pedagang di Pasar Minggu, ketika
menertibkan para pedagang di daerah itu, Selasa (4/6/2013). Menurut Kadis PU
OKI Jakarta Udar Pristono, seorang oknum TNI terlibat dalam pencurian listrik
itu.
Dalam operasi itu, petugas Kadis PU merelokasi
pedagang dari pinggir Jalan Pasar Minggu ke dalam area pasar. Ketika membongkar
lapak itulah, petugas Dinas PU DKI Jakarta menemukan bahwa pedagang mendapatkan
listrik untuk lapak mereka dengan cara mencuri. "Ternyata pas lagi
dibongkar, ketahuan ada yang curi listrik. Lalu ada oknum TNI yang terlibat
ikut marah-marah penertiban itu," ujar Udar kepada wartawan di Balaikota,
Selasa (4/6/2013).
Menurut Udar, oknum TNI itu langsung ditahan dan
kemudian diserahkan kepada Polisi Milter. Namun, Udar tak mengungkapkan
identitas oknum TNI itu.
Operasi penertiban pedagang di Pasar Minggu
merupakan bagian program "Pull and
Push (Tarik dan Dorong)" dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."Yang
di-push ada tiga hal, PKL, angkot
ngetem, dan parkir liar. Nah itu di pull.
Ke mana? PKL ke dalam area pasar, angkot ke dalam terminal, dan membersihkan
jalan dari parkir liar," ungkap Udar.
Untuk penertiban pedagang, Pemprov DKI meminta PD
Pasar Jaya ikut terlibat dengan menyediakan lokasi di dalam pasar, khusus untuk
pedagang yang sebelumnya berjualan di luar pasar.
Soal angkutan umum yang ngetem sembarangan sehingga
membuat arus lalu lintas macet, Udar mengaku sudah merekayasa arus lalu lintas
angkutan kota di dalam terminal. "Kalau parkir liar, akan kita tertibkan.
Seperti contohnya di Tanah Abang, sehari kita angkut 50 mobil ke truk, dibawa
ke kantor polisi biar pemiliknya kena tilang, jera mereka," pungkasnya. Editor: Tjatu Wiharyo