Editor: Anggi Tiar
| Senin, 10 Juni 2013 22:17 WIB, 2 menit yang lalu
LENSAINDONESIA.COM:
Staf Ahli Panglima TNI Bidang Bantuan Kemanusiaan Mayjen TNI Meris Wiryadi,
S.IP. didampingi Deputy Commander Army National Guard US. Army Pacific Major
General Gary M. Hara, menutup secara resmi Latihan Bersama Gema Bhakti antara
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan United States Pasific Command
(USPACOM), di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor Jawa
Barat, Senin (10/6/2013).
Pada kesempatan
tersebut, Mayjen TNI Meris Wiryadi mengungkapkan, latihan bersama ini
menghasilkan perencanaan koordinasi di dalam penanggulangan bencana antara TNI
dan USPACOM.
Baca juga: SMS
Gateway TNI terima 1.399 pengaduan masyarakat dan Panglima TNI: Teroris harus
diperangi bersama.
“Hasil latihan ini
juga bisa untuk menyempurnakan organisasi yang didapat, baik dari TNI dan USPACOM
dalam penanggulangan bencana”, ujarnya.
Latihan Bersama
Gema Bhakti tahun 2013 yang telah dilaksanakan selama empat hari (6 s.d. 10
Juni 2013), diikuti 145 personil terdiri dari, 45 personil TNI, 52 personil
USPACOM, 15 personil BNPB dan 33 personil Pendukung, dengan materi latihan
penanggulangan bencana di kawasan nasional maupun regional, yakni, Fase HA/DR
Preparadnes yaitu fase sebelum terjadinya bencana;
Fase setelah 72 jam
terjadinya bencana berupa response dari lokal dan nasional serta bantuan lembaga
internasional dan Fase setelah 2 minggu terjadinya bencana berupa response
akhir tim penanggulangan bencana internasional.
“Latihan Gema
Bhakti tahun 2013 merupakan bagian dari strategi Pemerintah Indonesia untuk
mempersiapkan personil dan material dalam mengantisipasi terjadinya bencana
alam di wilayah Indonesia,” jelasnya.
Gema Bhakti adalah
latihan bersama antara TNI dengan USPACOM yang direncanakan akan
diselenggarakan setiap tahun dalam bidang penanggulangan bencana dimana pada
tahun 2013 ini merupakan Latihan Bersama Gema Bhakti yang pertama kali.
Kerjasama latihan
ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, praktik di lapangan dan
pembelajaran dari pengalaman, pengembangan rencana operasi terpadu, dan latihan
skenario tanggap darurat pada tingkat strategis, operasional dan taktis.
Selain itu, untuk
meningkatkan kerjasama operasi sipil dan militer di bidang penanggulangan
bencana khususnya antara TNI, Kementrian/Lembaga, Badan Nasional Pusat
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan USPACOM sekaligus untuk mempererat
persahabatan kedua negara.