Senin, 17 Juni 2013

Baru Nikah, Anggota TNI Tewas Ditabrak


Sabtu, 15 Juni 2013 , 16:41:00

PROBOLINGGO - Bulan madu pasangan suami-istri (pasutri) Mustaim dan Yunita, warga Perumahan Sumber Taman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, tidak berlangsung lama. Pasutri yang baru menikah pada 26 Mei 2013 itu dipisahkan maut, Jumat (14/6).

Itu terjadi setelah Mustaim, 27, anggota TNI-AD berpangkat pratu, tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Raya Lumajang, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, kota setempat, pukul 05.30 kemarin. Motor Mio bernopol N 6276 SC yang dikendarai korban mengalami kecelakaan dengan truk yang tidak dikenal.

Kecelakaan maut itu terjadi saat Mustaim hendak kembali ke satuannya di Yonif 515 Kostrad di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. ""Tanggal 26 Mei kemarin menikah. Hanya 20 hari,"" kata Sumarni, ibu angkat korban, saat ditemui di kamar mayat RSUD dr Moch. Saleh, Kota Probolinggo, sambil sesenggukan menahan tangis.

Dengan mata berkaca-kaca, Sumarni menyatakan bahwa korban biasanya kembali ke Jember dengan menumpang kendaraan umum. Karena itu, saat berniat kembali dengan mengendarai motor bakda subuh, istrinya sempat mencegah. ""Sama istrinya sudah dilarang naik sepeda motor. Ngotot ae (ngotot saja, Red),"" ujarnya.

Berdasar data yang dihimpun, pagi itu korban mengendarai motor Mio dari utara Jalan Raya Lumajang. Sampai di lokasi kejadian, motornya diduga ditabrak truk yang tidak dikenal dari belakang.

Akibat benturan tersebut, Mustaim terjatuh dan tewas di lokasi kejadian. Sementara itu, sopir truk kabur. Oleh warga setempat, mayat Mustaim yang baru diketahui sekitar pukul 05.00 tersebut kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD dr Moch. Saleh untuk divisum.

Tangis histeris keluarga korban tidak terbendung setelah mengetahui kondisi korban. Kepalanya pecah, dadanya remuk dan paha kirinya patah. Yunita, istri korban, pingsan setelah melihat jasad suaminya yang terbujur kaku di kamar mayat.

Sementara itu, Kanitlaka Ipda Rezha Rahandie yang mewakili Kapolres Probolinggo AKBP Tulus Ikhlas Pamoji mengungkapkan, kronologi kejadian belum bisa diidentifikasi. Sebab, saksi dan bukti petunjuk di tempat kejadian perkara (TKP) nihil. ""BB (barang bukti) kendaraan kami amankan di mako dan masih diselidiki,"" katanya kemarin. (qb/aad/jpnn/c15/tia)