Kamis, 13
Juni 2013 | 08:16 WIB
PEMALANG,
KOMPAS.com - Suasana Desa Siremeng di Kecamatan Pulosari, Kabupaten
Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (12/6/2013) sejak subuh, ramai. Warga berkumpul di
kaki Bukit Pesamoan di desa itu. Desa di perbukitan yang berjarak sekitar 45
kilometer arah selatan ibu kota Kabupaten Pemalang itu terusik dengan adanya
informasi helikopter jatuh pada Selasa (11/6/2013) malam.
Ratusan warga berkumpul, menanti kepastian
informasi yang berkembang di masyarakat. Ratusan warga lain berbondong-bondong
mendaki Bukit Pesamoan yang berada pada ketinggian sekitar 1.500 meter di atas
permukaan air laut.
Warga bersama anggota TNI dan Tim SAR mencoba
menyisir hutan pinus di perbukitan itu, mencari bangkai helikopter yang diduga
jatuh. Tim SAR dari Kabupaten Tegal dan Purbalingga, Jateng, juga membantu
mencari helikopter atau pesawat apa pun yang dikabarkan jatuh semalam.
Kehebohan warga sebenarnya sudah berlangsung sejak
Selasa malam. Hal itu bermula pada Selasa petang saat warga melihat helikopter
terbang rendah. Bahkan, warga Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, yang
berbatasan dengan Kecamatan Pulosari juga mengaku melihatnya sejak sore hari.
Sebagian warga mengaku melihat helikopter, sebagian lainnya melihatnya sebagai
pesawat berwarna hitam.
”Awalnya ada warga berteriak ada pesawat jatuh,”
ujar Fauzan, warga Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, yang ikut mendaki Bukit
Pesamoan sejak Selasa malam. Warga berteriak sebab melihat pesawat itu oleng
dan hilang di rerimbunan hutan dan kabut di Bukit Pesamoan.
Eko Budi Mulyawan, mantan Kepala Desa Pulosari,
ikut mendaki Bukit Pesamoan. Selasa petang, ia mendengar suara deru pesawat di
atas rumah warga. Namun, ia tak bisa memastikan jenis pesawat yang dilihatnya.
Ia mengatakan, selama ini wilayah Kecamatan
Pulosari biasa dilewati pesawat terbang. Namun, ia tak tahu jenis pesawat yang
biasa melintas wilayah yang terletak di sisi utara Gunung Slamet tersebut.
”Selasa malam, bukit ini sudah seperti pasar,” kata
Sartimah, pemilik warung di bawah Bukit Pesamoan. Warga berupaya mencari lokasi
yang diduga menjadi tempat helikopter atau pesawat jatuh dengan memakai senter.
Jalan raya di depan rumahnya sesak oleh kendaraan.
Rabu sore, pencarian dihentikan. Menurut Komandan
Koramil Pulosari Kapten Inf Heri Purnomo, tidak ada tanda-tanda helikopter
jatuh.
Selasa pagi ada helikopter jenis Hughes 300 milik
TNI Angkatan Darat yang tergelincir di Lapangan Udara Utama Ahmad Yani, Kota
Semarang. Helikopter itu rusak. Namun, Pemalang berjarak sekitar 130 kilometer
dari Semarang. (WIE)
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Kistyarini