13 Juni,
2013 | Filed under: Medan | Posted by: Redaksi
Medan (Berita):
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan kegiatan Latihan
Gabungan Bersama (atgabma) bersandi “Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat
Samudera Angkasa (Darsasa)-8AB/2013″ untuk menjaga stabilitas wilayah kedua
negara.
"Latihan yang dilaksanakan pasukan TNI dan ATM
itu juga untuk penanggulangan teror," katanya dalam temu pers di Medan,
Rabu, setelah menyaksikan demonstrasi pembebasan sandera yang berada di Hotel
Arya Duta.
Dalam operasi militer yang dilancarkan Pasukan
Kopasus dan Grup Gerak Khas ATM itu, kesepuluh teroris mati tertembak,
sedangkan ke-20 sandera bisa diselamatkan pasukan elit dari Indonesia dan
Malaysia. Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato'Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin juga
ikut menyaksikan pembebasan sandera tersebut.
Menurut Panglima TNI, latihan militer yang
dilakukan kedua negara itu akan terus dilaksanakan satu kali dalam tiga tahun
dan sebelumnya Latgabma Malindo berlangsung satu kali dalam empat tahun.
"Ini terpaksa diubah, karena pentingnya manfaat latihan tersebut bagi
Indonesia dan Malaysia," ucap jenderal bintang empat itu.
Dalam latihan tersebut, sekaligus menguji Protap
Malindo 16 dan 18 tentang penanggulangan teror. "Di sini akan dapat
diketahui kemampuan pasukan TNI dan prajurit ATM dalam mengatasi kelompok
teroris tersebut," katanya.
Ketika ditanya dimana akan dilaksanakan Latgabma
Malindo berikutnya, Panglima TNI mengatakan di Malaysia. "Latihan gabungan
itu, dilakukan secara bergiliran," ucap Suhartono.
Sebelumnya, Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013
dibuka oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Lanud Soewondo Medan,
Jumat (7/6) dan penutupan latihan dilakukan oleh Panglima ATM Jenderal Tan Sri
Dato' Zulkifeli Bin Mohd Zin di Lapangan Benteng Medan, Rabu (12/6). Latihan
militer itu berlangsung dari tanggal 7 hingga 12 Juni 2013 dengan diikuti 1.185
personel TNI dan 298 prajurit ATM.(ant)