Penulis :
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin
Selasa, 11 Juni
2013 | 20:42 WIB
DENPASAR,
KOMPAS.com - Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda
Bali masih mendalami keterlibatan oknum anggota TNI dalam komplotan pencuri
sepeda motor yang melibatkan pengusaha kerajinan tangan (handycraft) asal Kuta,
Bali.
Dari pengakuan
tersangka, untuk memuluskan pengiriman sepeda motor curian dari Bali ke Jawa,
mereka menggunakan "jasa" oknum anggota TNI di Pelabuhan Gilimanuk.
"Dari
keterangan Samawi (sepeda motor curian) diseberangkan oleh TNI di
Gilimanuk," ujar Kanit II Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Bali
Kompol Pande Putu Sugiarta saat konferensi pers di Mapolda Bali, Selasa
(11/6/2013).
Setelah beraksi di
wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, komplotan ini biasanya menjual sepeda motor
hasil curian mereka di Pulau Sepudi dan Madura, Jawa Timur. Dari hasil
penyelidikan sementara, tersangka SA sudah 15 kali melakukan pengiriman motor
curian ke Sepudi dan Madura.
"Biasanya satu
motor dijual Rp 4 juta," jelas Pande.
Seperti
diberitakan, Jajaran Direskrimum Polda Bali menangkap Atnawi (33), seorang
pengusaha kerajinan tangan (handycraft) di Seminyak, Kuta karena terlibat kasus
pencurian sepeda motor di 25 Tempat Kejadian Perkara (TKP). Atnawi ditangkap
bersama komplotannya Samawi Jumat (7/6/2013) lalu di rumah mereka masing-masing
di Kuta Selatan.
Editor : Farid
Assifa