Ingin mengajak anak mengenal sejarah TNI? Cobalah ajak ke Museum Satria Mandala. Di tempat ini terpapar sejarah panjang perjuangan TNI dalam mempertahankan Indonesia dari masa ke masa.
Sebuah bangunan yang dikelilingi kendaraan
perang TNI berada di antara deretan gedung-gedung tinggi di daerah Gatot
Subroto, Jakarta. Inilah Museum Satria Mandala. Gedung yang terletak di Jalan
Gatot subroto No. 14-16 Jakarta Selatan ini dulunya adalah kediaman Presiden
Soekarno beserta Ratna Sari Dewi. Mulai tanggal 5 Oktober 1972 gedung ini
diresmikan sebagai museum oleh Presiden Soeharto. Koleksi yang terdapat di
Museum Satriamandala adalah benda-benda bersejarah peninggalan pejuang TNI
sejak 1945.
Terdapat tiga ruangan besar yang menjadi fokus
museum. Di ruangan pertama, terdapat panji-panji TNI dan ruangan-ruangan tokoh
penting dalam sejarah TNI. Di sini pula naskah proklamasi disimpan. Namun, saat
Okezone berkunjung, ruangan ini sedang dalam tahap renovasi. Di ruangan kedua
terdapat diorama perjuangan TNI seperti saat Pertempuran Ambarawa dan peristiwa
Bandung Lautan Api. Total terdapat 74 diorama yang menggambarkan perjuangan TNI
baik di dalam maupun luar negeri.
Turun satu lantai, terdapat ruangan yang penuh
dengan koleksi senjata milik TNI. Koleksi senjata ynang dipamerkan di sini
mulai dari senjata tradisional seperti bamboo runcing hingga senjata modern
seperti rocket launcher.
“Biasanya yang banyak ke sini saat hari kerja
dari rombongan sekolah. Kalau keluarga biasanya hari sabtu,” tutur Sarmada,
salah seorang pemandu museum kepada Okezone. Salah satu koleksi unggulan museum
adalah tandu yang digunakan untuk mengangkat Panglima Besar Jendral Sudirman
saat memimpin perang gerilya tahun 1948-1949.
Selain itu, ada pula pesawat Curen buatan
Jepang. Pesawat ini pertama kali digunakan pada tahun 1933 di Lapangan Udara
Maguwo Jogjakarta. Agustinus Adisucipto yang menerbangkan pesawat ini, ia pun
kemudian dikenal sebagai pelopor kedirgantaraan Indonesia. “Sebenarnya, semua
koleksi di sini unggulan. Tak hanya di dalam ruangan di bagian belakang pun
pengunjung dapat melihat berbagai jenis pesawat,” tuturnya.
Museum Satriamandala buka setiap hari Selasa
hingga Minggu mulai pukul 09.00 hingga 14.30 WIB. Untuk dapat masuk ke dalam
museum, pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu di pos penjagaan pintu masuk,
untuk anak-anak dikenakan biaya Rp1.500 sementara untuk dewasa dikenakan biaya
Rp2.500.
Jika ingin mendapatkan informasi lebih dalam
mengenai koleksi di museum ini pemandu pun siap mendampingi, untuk pemandu
berbahasa Indonesia pengunjung harus membayar Rp35.000 sementara untuk pemandu
berbahasa Inggris harus membayar Rp75.000. Sumber : travel.okezone.com