Kefamenanu, Pelemparan
terhadap Pos Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia di Desa Haumeni
Ana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, di perbatasan
Indonesia-Timor Leste, yang diduga dilakukan anggota Tentara Nasional
Indonesia, berakhir damai.
Anggota TNI dan
Polri sepakat memperbaiki pos penjagaan yang rusak akibat aksi pelemparan itu.
Keributan terjadi akibat salah paham di antara kedua satuan pengamanan
perbatasan itu.
Menurut
Kepala Polres Timor Tengah Utara Ajun Komisaris Besar I Gede Mega
Suparwitha di Kefamenanu, Minggu (12/5), pelemparan terhadap Pos Brimob berawal
dari laporan sopir angkutan pedesaan, Marcel, kepada Satuan Tugas Pengamanan
Perbatasan (Satgaspamtas) TNI dari Batalyon Lintas Udara (Linud)
503/Mayangkara Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Penyerangan itu terjadi Kamis pekan lalu.
Marcel
melaporkan, barang bawaannya ditahan anggota Brimob, yaitu 30 ember plastik,
21 gayung
air, 15 baskom, dan 12 karung sabun detergen. Barang itu, katanya, akan dibawa
untuk mengisi kios milik warga di perbatasan.
Namun,
setelah diselidiki, di Haumeni Ana tidak ada kios milik warga. Barang itu
diduga akan diselundupkan ke Timor Leste, yaitu di Desa Pasabe, Distrik
Oecussi. Anggota Brimob pun menahan barang itu dan mobilnya.
Marcel
melaporkan kejadian itu ke Pos Satgaspamtas TNI di Haumeni Ana, yang terletak
sekitar 50 meter dari Pos Satgaspamtas Brimob Polda NTT. Ia juga menyebutkan,
anggota Brimob yang menahan barang dan mobilnya juga menantang anggota TNI.
Marcel juga mengaku dianiaya.
Terhadap
laporan Marcel itu, sejumlah anggota TNI yang berjaga di Pos Pamtas bergerak menuju Pos
Brimob. Mereka diduga melakukan pelemparan dan perusakan terhadap pos itu.
Kaca pecah
Saat
itu hanya ada empat anggota Brimob yang berjaga di pos. Anggota Brimob lainnya
sedang melakukan pemeriksaan terhadap barang-yang diangkut dengan mobil
angkutan pedesaan itu.
Akibat
lemparan batu itu, seluruh kaca di Pos Brimob pecah. Dinding dan pintu pos itu
rusak Seorang anggota Brimob juga terluka karena terkena pecahan kaca yang berserakan.
Setelah
mengetahui persoalan sesungguhnya, anggota TNI dan Polri di perbatasan itu
sepakat mengakhiri masalah dengan damai. Kedua kesatuan memperbaiki kerusakan
Pos Brimob bersama-sama. Mega Suparwitha juga turun ke lokasi kejadian.
Wakil Komandan Satgas Linud 503/Mayangkara Kostrad
Mayor (Inf)
Triyono mengakui memang ada kesalahpahaman antara TNI dan Brimob di perbatasan.
Namun, itu sudah diatasi. (Kor), Sumber Koran: Kompas (13 Mei
2013/Senin, Hal. 15)