JAKARTA (Suara
Karya) : Tentara Nasional Indonesia kembali menggalakan pembangunan di daerah
tertinggal, seperti wilayah perbatasan negara, pulau - pulau kecil dan
terluar maupun daerah perkotaan yang belum tersentuh pembangunan. Penggalakan
pembangunan ini melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-90.
"Sasaran
TMMD juga menjangkau daerah yang terkena bencana alam, selain prioritas pada
daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, pulau-pulau kecil terdepan,
perkotaan yang belum tersentuh oleh pembangunan dan kumuh," kata Kepala
Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadis-penau), Kolonel (Pnb) SB Su-priyadi
dalam siaran persnya kepada Suara Karya di Jakarta, Selasa (14/5).
Upacara
pembukaan TMMD ke-90 dilaksanakan serentak di 61 kabupaten/ kota di Indonesia.
Operasional TMMD ke-90 ditanggungjawabi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)
Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
TMMD melibatkan
TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut, Polri serta
beberapa kementerian dan pemerintah daerah.
Pada konteks kepentingan
pembangunan, kata Supriyadi, program TMMD menjadi sarana TNI membantu
pemerintah dalam memberdayakan masyarakat, . mengatasi kesulitan yang terjadi
di daerah. Akselerasi pembangunan desa dalam rangka mendukung pembangunan
nasional.
Ia mengatakan,
TMMD yang dilaksanakan di 61 kabupaten/kota di Indonesia ditujukan pada
pembangunan sasaran fisik dan nonfisik. Dalam pembangunan fisik ditujukan pada
pembangunan berbagai sarana dan infrastruktur masyarakat di wilayah. Seperti
pembangunan jalan baik pelebaran maupun perkerasan jalan, pembangunan
jembatan, pembangunan drainase, rehab rumah ibadah, rehab sekolah, rehab
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pembangunan Balai Desa, serta sarana masyarakat
lainnya.
Sementara
sasaran nonfisik, lanjut Supriyadi, diarahkan untuk mendorong tumbuhnya
inovasi dan kreativitas rakyat untuk membangun daerahnya sendiri. Sumber : Suara
Karya, Tgl.15 Mei 2013, Hal.4