JAKARTA (Suara
Karya): Keikutsertaan Indonesia sebagai anggota Dewan Olahraga Militer
Internasional atau Conseile International du Sport Militaire (CISM) ke-133 pada
14 April 2010, menjadikan organisasi itu sebagai wadah untuk mengembangkan
prestasi prajurit TNI di bidang olahraga.
"Ini akan
dijadikan wadah mengembangkan prestasi di kalangan prajurit TNI, sehingga
dapat meningkatkan prestasi nasional di bidang olahraga," kata Sekjen
Komite Olah raga Militer Indonesia (KOMI) Brigjen TNI Endang Sodik usai pembukaan
Sidang Umum dan Kongres Dewan Olahraga Militer Internasional Ke-68 oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Senin (13/5).
Menurut dia,
organisasi CISM juga dijadikan wadah untuk melakukan pembinaan bagi para atlet
prajurit TNI. "Kita berupaya memanfaatkan organisasi ini dalam
pengembangan atlet-atlet kita. Semua angkatan bersenjata di dunia tengah membangun
persahabatan perdamaian melalui olahraga," katanya.
Ke depan, lanjut
dia, melalui organisasi internasional ini, akan dimanfaatkan untuk perdamaian
di kawasan Asia Pasifik. Akan kita kembangkan di kawasan Asia Pasifik,
sehingga negara-negara di kawasan tersebut bersatu dan menggunakan sarana
olahraga dalam membangun persahabatan, ujar Sodik.
Di tempat sama,
Presiden CISM Kolonel Hamad Kalkaba Malboum (Kamereun) mengatakan. Indonesia
memiliki letak negara yang strategis, di mana, diapit oleh dua benua yaitu
Australia dan Asia.
"Itulah
yang menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia dipilih untuk menjadi tuan
rumah. Saya berharap dengan keikutsertaan Indonesia dalam CISM menjadi pemicu
untuk negara Asia lainnya dan ASEAN secara khusus untuk bergabung dengan
organisasi ini," katanya.
Promosi
Perdamaian
Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, mengharapkan anggota militer dari berbagai negara di seluruh
dunia terus memberikan kontribusi bagi penciptaan perdamaian internasional
melalui berbagai sarana, termasuk olah raga.
"Sebagai
organisasi non-profit, CISM yang lahir setelah perang dunia kedua memberikan
dorongan kerja sama dan perdamaian dunia," kata Presiden SBY.
Kepala Negara
memaparkan, melalui organisasi yang sudah ada sejak enam dekade lalu, CISM
berhasil menjadi sebuah organisasi kerjasama antar anggota militer dari seluruh
dunia untuk saling bekerja sama dan memahami melalui kegiatan olah raga
militer.
Presiden
menggarisbawahi ada sejumlah hal yang dapat dikembangkan melalui kerjasama
olah raga militer, antara lain dapat mencari bakat olahraga yang dimiliki oleh
anggota militer dan bisa mendorong perkembangan olahraga secara umum.
"Melalui
olah raga maka anggota militer bisa memahami upaya, semangat, nilai-nilai dan
juga kebersamaan," paparnya.
Hal lain, tutur
Presiden, militer bisa gunakan olahraga untuk mempromosikan perdamaian. Selain
itu. Presiden mengatakan olah raga militer juga mendorong peningkatan
kualitas kebugaran di kalangan anggota militer. "Olah raga militer juga
bisa mendorong persamaan gender," katanya.
Untuk diketahui,
CISM yang didirikan 18 Februari 1948, merupakan salah satu organisasi olahraga
terbesar di dunia yang menjadi ajang pertemuan dan persahabatan bagi angkatan
bersenjata dari 133 negara anggota.
TNI dikukuhkan
sebagai anggota CISM ke-133 pada 14 April 2010. Pembukaan CISM dihadiri di
antaranya Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Menteri Pertahanan
Purnomo Yusgiantoro. Sumber : Suara
Karya, Tgl.15 Mei 2013, Hal.4