Rabu, 15 Mei 2013

CISM Wadah Kembangkan Prestasi Prajurit



JAKARTA (Suara Karya): Keikutsertaan Indonesia seba­gai anggota Dewan Olahraga Militer Internasional atau Conseile International du Sport Militaire (CISM) ke-133 pada 14 April 2010, menjadi­kan organisasi itu sebagai wadah untuk mengembang­kan prestasi prajurit TNI di bidang olahraga.

"Ini akan dijadikan wa­dah mengembangkan pres­tasi di kalangan prajurit TNI, sehingga dapat meningkat­kan prestasi nasional di bi­dang olahraga," kata Sekjen Komite Olah raga Militer In­donesia (KOMI) Brigjen TNI Endang Sodik usai pembu­kaan Sidang Umum dan Ko­ngres Dewan Olahraga Mili­ter Internasional Ke-68 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Se­nin (13/5).

Menurut dia, organisasi CISM juga dijadikan wadah untuk melakukan pembi­naan bagi para atlet prajurit TNI. "Kita berupaya meman­faatkan organisasi ini dalam pengembangan atlet-atlet ki­ta. Semua angkatan bersen­jata di dunia tengah mem­bangun persahabatan per­damaian melalui olahraga," katanya.

Ke depan, lanjut dia, me­lalui organisasi internasional ini, akan dimanfaatkan un­tuk perdamaian di kawasan Asia Pasifik. Akan kita kem­bangkan di kawasan Asia Pasifik, sehingga negara-ne­gara di kawasan tersebut bersatu dan menggunakan sarana olahraga dalam membangun persahabatan, ujar Sodik.

Di tempat sama, Presiden CISM Kolonel Hamad Kalkaba Malboum (Kamereun) mengatakan. Indonesia memi­liki letak negara yang strate­gis, di mana, diapit oleh dua benua yaitu Australia dan Asia.

"Itulah yang menjadi sa­lah satu alasan mengapa In­donesia dipilih untuk menja­di tuan rumah. Saya berha­rap dengan keikutsertaan Indonesia dalam CISM men­jadi pemicu untuk negara Asia lainnya dan ASEAN se­cara khusus untuk berga­bung dengan organisasi ini," katanya.

Promosi Perdamaian

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengharapkan anggota militer dari berbagai negara di seluruh dunia te­rus memberikan kontribusi bagi penciptaan perdamaian internasional melalui berba­gai sarana, termasuk olah raga.

"Sebagai organisasi non-profit, CISM yang lahir sete­lah perang dunia kedua memberikan dorongan kerja sama dan perdamaian du­nia," kata Presiden SBY.

Kepala Negara memapar­kan, melalui organisasi yang sudah ada sejak enam deka­de lalu, CISM berhasil men­jadi sebuah organisasi kerjasama antar anggota militer dari seluruh dunia untuk sa­ling bekerja sama dan me­mahami melalui kegiatan olah raga militer.

Presiden menggarisba­wahi ada sejumlah hal yang dapat dikembangkan mela­lui kerjasama olah raga mili­ter, antara lain dapat menca­ri bakat olahraga yang dimi­liki oleh anggota militer dan bisa mendorong perkem­bangan olahraga secara umum.

"Melalui olah raga maka anggota militer bisa memahami upaya, semangat, nilai-nilai dan juga kebersama­an," paparnya.

Hal lain, tutur Presiden, militer bisa gunakan olahra­ga untuk mempromosikan perdamaian. Selain itu. Pre­siden mengatakan olah raga militer juga mendorong pe­ningkatan kualitas kebugar­an di kalangan anggota mili­ter. "Olah raga militer juga bisa mendorong persamaan gender," katanya.

Untuk diketahui, CISM yang didirikan 18 Februari 1948, merupakan salah satu organisasi olahraga terbesar di dunia yang menjadi ajang pertemuan dan persahabat­an bagi angkatan bersenjata dari 133 negara anggota.
TNI dikukuhkan sebagai anggota CISM ke-133 pada 14 April 2010. Pembukaan CISM dihadiri di antaranya Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Sumber : Suara Karya, Tgl.15 Mei 2013, Hal.4