Penulis : Antonius Ponco A. |
Kamis, 16 Mei 2013 | 13:49 WIB
AMBON, KOMPAS.com — Sebanyak 7.633 personel TNI/Polri diturunkan
untuk mengamankan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Maluku. Gubernur
Maluku Karel Albert Ralahalu meminta aparat keamanan serius menjalankan
tugasnya sehingga masyarakat merasa aman.
"Negara memberikan
kepercayaan kepada aparat keamanan untuk menjamin keamanan demi suksesnya
pilkada. Kepercayaan ini haruslah dijawab dengan kesungguhan dan keseriusan
sehingga rasa aman dirasakan oleh masyarakat," ujar Gubernur saat Gelar
Pasukan TNI/Polri dalam rangka pengamanan pilkada Maluku di Lapangan Merdeka,
Ambon, Kamis (16/5/2013).
Sebanyak 7.633 personel itu
terdiri dari 6.676 personel dari kepolisian dan 957 personel dari TNI. Gubernur
juga meminta agar mulai pekan depan kesiagaan aparat keamanan ditingkatkan.
Pasalnya, masa kampanye lima pasangan calon gubernur/wakil gubernur akan
dimulai pekan depan. Setelah itu tahapan pilkada akan masuk masa tenang sebelum
kemudian hari pemungutan suara tanggal 11 Juni.
Tak berhenti di situ, kesiagaan
aparat masih diperlukan hingga 29 Juni saat penghitungan jumlah suara, dan
berakhir saat Komisi Pemilihan Umum Maluku menetapkan calon gubernur/wakil
gubernur terpilih pada 1 Juli. "Potensi kerawanan gangguan keamanan biasa
terjadi saat tahapan-tahapan itu," katanya.
Selain aparat keamanan, Gubernur
juga mengajak calon gubernur/wakil gubernur Maluku dan tim sukses untuk ikut
menjaga keamanan. "Kedepankan kampanye yang damai. Konsistensi para calon
gubernur/wakil gubernur untuk siap terpilih dan tidak terpilih juga harus tetap
ada," ujarnya.