Selasa, 21 Mei 2013

Pejabat Militer: Disiplin Prajurit TNI AD Harus Ditingkatkan_Letjen Moeldoko Jadi Kasad


Jakarta,   Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad), Letjen TNI Moeldoko, ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi kasad menggatikan jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun pada bulan Mei ini. Pelantikan pejabat baru akan dilakukan Rabu (22/5).

"Saya menyetujui perminta­an Panglima TNI mengganti Kasad yang akan mengakhiri masa baktinya. Saya akan mengang­kat Moeldoko untuk menjadi Kasad menggantikan Pramono Edhie Wibowo," kata Presi­den Yudhoyono saat menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5).

Letjen Moedoko merupakan pria asai Kediri yang lahir 8 Juli 1957 lalu. Ia lulus Akademi Mi­liter pada 1981. Moeldoko sebelumnya adalah wakil kasad. Jabatan terakhir itu baru diem­bannya pada Februari 2013, setelah menggantikan Letjen TNI Budiman.

Secara khusus, Presiden Yu­dhoyono memberikan pesan-pesan buat Kasad yang baru. "Kepada kasad baru diminta agar tentara tumbuh menjadi tentara yang profesional, capable, dan dekat dengan rakyat Indonesia," ujar Presiden.

Hal senada disampaikan Pramono Edhie Wibowo. Me­nurut Pramono, ada bebe­rapa arahan atau pesan dari Presiden Yudhoyono kepada dirinya dan Kasad yang baru nantinya. Ada tujuh butir yang disampaikan pada saya seba­gai Kasad saat ini yang segera akan digantikan oleh Letjen Moeldoko," ucap Pramono.

Pertama, kata Pramono, soal kepemimpinan dan manajemen TNI yang saat ini dinilainya su­dah berada di jalur yang benar. Presiden Yudhoyono, tambah dia, berpesan agar hal yang su­dah baik dilanjutkan.

Pesan ke­dua, TNI yang diharapkan oleh rakyat adalah TNI yang profe­sional. Oleh sebab itu, perlu adanya kemantapan dalam me­ngembangkan tugas yang dipi­kul oleh negara pada TNI.

"Ini juga pesan dari Presiden Yudhoyono agar dilanjut­kan, ditingkatkan, disempur­nakan, baik dalam penyusunan kekuatan dan kemampuan, termasuk di dalamnya adalah modernisasi alutsista yang se­dang kita jalankan, khususnya AD ini," tutur Pramono.

Pesan ketiga dari Presiden, tambah Pramono, menge­nai   masalah   kesejahteraan prajurit dan keluarganya. Se­iring dengan apa yang men­jadi upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya de­ngan gaji yang selalu mengikuti perkembangan dari ekonomi disusul perumahan, pendidikan, dan pembangunan markas TNI di daerah-daerah.

"Yang keempat, kekuatan TNI itu adalah adanya kedekatan atau bersama-sama rakyat. Oleh sebab itu, Presiden Yudhoyono berpesan lanjutkan apa yang sudah dikerjakan saat ini karena tanpa bantuan rak­yat, mungkin kita sulit untuk menjadi kuat," ujar Pramono.

Jaga Kekompakan
Selanjurnya, pesan kelima, menjaga kekompakan inter­nal TNI AD, TNI dengan rak­yat dan TNI yang dalam hal ini dengan laut, darat, udara, juga dengan kepolisian. "Mungkin ini perlu karena untuk mem­berikan bantuan kepada ke­polisian agar tidak terkendala sehingga cepat mengatasi ke­giatan atau peristiwa yang bisa merobek persatuan dan ke­satuan dari rakyat Indonesia," sambung Pramono.

Yang keenam, lanjut Pra­mono, Presiden Yudhoyono berpesan agar langkah-langkah dalam penertiban pengadaan alutsista dan keuangannya dilaksanakan secara transpa­ran. "Ini bagus sekali. Harus dilaksanakan secara transpa­ran, terbuka, sehingga tidak ada kesan penggunaan anggaran yang kurang tepat. Hal ini te­tap dilanjutkan oleh Jenderal Moeldoko," lanjut dia.

Terakhir, pesan yang di­sampaikan adalah soal netralitas TNI yang harus dijaga dalam Pemilu 2014. "Menghadapi Pe­milu 2014, Presiden menekan­kan betul adanya TNI AD yang netral, tidak berpolitik praktis. Sebetulnya ini sudah ditunjuk­kan saat pelaksanaan tahun 2009. Kalau 2009 bisa, kenapa 2014 tidak bisa," tandas dia.

Sementara itu, Letjen TNI Moeldoko mengucapkan ba­nyak terima kasih kepada Jen­deral Pramono Edhie Wibowo yang telah memberikan arahan selama menjadi juniornya.

Saat ditanya program apa yang akan dilakukan sete­lah menjabat sebagai Kasad, Moeldoko akan fokus menger­jakan tugas yang sudah dilaku­kan kasad saat ini. "Kalau tanya program, program saya adalah memelihara, menjaga, dan me­ningkatkan program-program Kasad yang saat ini telah ber­jalan agar terjadi kesinambun­gan sehingga visi TNI AD ke depan bisa kita wujudkan," ja­wab dia.

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengapresiasi penunjukan Letjen Moeldoko sebagai kasad. Dari segi penga­laman, Kasad yang menggan­tikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo itu telah memenuhi persyaratan yang cukup. Sumber : Koran Jakarta  (21/5/13, Hal.3)

Nama: moeldoko
Tempat/Tanggal Lahir. Kediri/8 Juli 1957
Lulus Akmil: 1981

Jabatan:
Wakasad (sejak Februari 2013)
Wagub Lemhannas (2011-2013)
Pangdam III/Siliwangi (2010 - 2011
Pangdam XII/Tanjungpura (Juni 2010 - Oktober 2010)