Jakarta, Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad), Letjen TNI
Moeldoko, ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi kasad menggatikan
jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun pada bulan Mei ini. Pelantikan pejabat baru akan
dilakukan Rabu (22/5).
"Saya menyetujui permintaan Panglima TNI mengganti
Kasad yang akan mengakhiri masa
baktinya. Saya akan mengangkat Moeldoko untuk menjadi Kasad menggantikan Pramono Edhie Wibowo," kata
Presiden Yudhoyono saat menggelar jumpa
pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5).
Letjen Moedoko merupakan pria asai Kediri yang lahir 8
Juli 1957 lalu. Ia lulus Akademi Militer
pada 1981. Moeldoko sebelumnya adalah wakil kasad. Jabatan terakhir itu baru
diembannya pada Februari 2013, setelah menggantikan Letjen TNI Budiman.
Secara khusus, Presiden Yudhoyono memberikan
pesan-pesan buat Kasad yang baru. "Kepada kasad baru diminta agar tentara
tumbuh menjadi tentara yang profesional, capable, dan dekat dengan
rakyat Indonesia,"
ujar Presiden.
Hal senada disampaikan Pramono Edhie Wibowo. Menurut
Pramono, ada beberapa arahan atau pesan dari Presiden Yudhoyono kepada dirinya
dan Kasad yang baru nantinya. Ada tujuh butir yang disampaikan pada saya sebagai
Kasad saat ini yang segera akan digantikan oleh Letjen Moeldoko," ucap
Pramono.
Pertama, kata Pramono, soal kepemimpinan dan manajemen
TNI yang saat ini dinilainya sudah berada di jalur yang benar. Presiden
Yudhoyono, tambah dia, berpesan agar hal yang sudah baik dilanjutkan.
Pesan kedua, TNI yang diharapkan oleh rakyat adalah TNI
yang profesional. Oleh sebab itu, perlu adanya kemantapan dalam mengembangkan
tugas yang dipikul oleh negara pada TNI.
"Ini juga pesan
dari Presiden Yudhoyono agar dilanjutkan, ditingkatkan, disempurnakan, baik
dalam penyusunan kekuatan dan kemampuan, termasuk di dalamnya adalah
modernisasi alutsista yang sedang kita jalankan, khususnya AD ini," tutur
Pramono.
Pesan ketiga dari Presiden, tambah Pramono, mengenai masalah
kesejahteraan prajurit dan
keluarganya. Seiring dengan apa yang menjadi upaya pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya dengan gaji yang selalu
mengikuti perkembangan dari ekonomi disusul perumahan, pendidikan, dan pembangunan
markas TNI di daerah-daerah.
"Yang keempat, kekuatan TNI itu adalah adanya
kedekatan atau bersama-sama rakyat. Oleh sebab itu, Presiden Yudhoyono berpesan
lanjutkan apa yang sudah dikerjakan saat ini karena tanpa bantuan rakyat,
mungkin kita sulit untuk menjadi kuat," ujar Pramono.
Jaga Kekompakan
Selanjurnya, pesan kelima, menjaga kekompakan internal
TNI AD, TNI dengan rakyat dan TNI yang dalam hal ini dengan laut, darat,
udara, juga dengan kepolisian. "Mungkin ini perlu karena untuk memberikan
bantuan kepada kepolisian agar tidak terkendala sehingga cepat mengatasi kegiatan
atau peristiwa yang bisa merobek persatuan dan kesatuan dari rakyat Indonesia," sambung Pramono.
Yang keenam, lanjut Pramono, Presiden Yudhoyono
berpesan agar langkah-langkah dalam penertiban pengadaan alutsista dan
keuangannya dilaksanakan secara transparan. "Ini bagus sekali. Harus
dilaksanakan secara transparan, terbuka, sehingga tidak ada kesan penggunaan anggaran yang kurang tepat. Hal ini tetap
dilanjutkan oleh Jenderal Moeldoko," lanjut dia.
Terakhir, pesan yang
disampaikan adalah soal netralitas TNI yang harus dijaga dalam Pemilu 2014.
"Menghadapi Pemilu 2014, Presiden menekankan betul adanya TNI AD yang
netral, tidak berpolitik praktis. Sebetulnya ini sudah ditunjukkan saat
pelaksanaan tahun 2009. Kalau 2009 bisa, kenapa 2014 tidak bisa," tandas
dia.
Sementara itu, Letjen TNI Moeldoko mengucapkan banyak
terima kasih kepada Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang telah memberikan arahan
selama menjadi juniornya.
Saat ditanya program apa yang akan dilakukan setelah
menjabat sebagai Kasad, Moeldoko
akan fokus mengerjakan tugas yang sudah dilakukan kasad saat ini. "Kalau
tanya program, program saya adalah memelihara, menjaga, dan meningkatkan
program-program Kasad yang saat ini telah berjalan agar terjadi kesinambungan
sehingga visi TNI AD ke depan bisa kita wujudkan," jawab dia.
Wakil Ketua
Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengapresiasi penunjukan Letjen Moeldoko sebagai
kasad. Dari segi pengalaman, Kasad yang
menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo itu telah memenuhi persyaratan yang
cukup. Sumber : Koran Jakarta (21/5/13, Hal.3)
Nama: moeldoko
►Tempat/Tanggal Lahir. Kediri/8 Juli 1957
► Lulus Akmil: 1981
Jabatan:
► Wakasad (sejak Februari 2013)
► Wagub Lemhannas (2011-2013)
► Pangdam III/Siliwangi (2010 - 2011
► Pangdam XII/Tanjungpura (Juni 2010 - Oktober 2010)