Jakarta, Calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal
Moeldoko, berjanji akan menerapkan transparansi anggaran di institusinya.
"Tidak ada lagi istilahnya ini orangnya Moeldoko atau siapa. Harus
terbuka semuanya," kata dia setelah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan
calon KSAD di kantor kepresidenan kemarin. Moeldoko berkomitmen tak ada anggota
TNI Angkatan Darat yang bermain-main dengan anggaran.
Moeldoko juga berjanji akan mengevaluasi sistem
pendidikan TNI. "Kami sudah mengevaluasi internal, pendekatannya adalah
proses hukum pada
pelaku kekerasan," kata dia. Evaluasi pendidikan TNI dilakukan karena
adanya kasus kekerasan oleh anggota TNI yang terjadi belakangan ini.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin menunjuk
Moeldoko menjadi KSAD baru menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang
telah memasuki masa pensiunnya pada awal Mei lalu. "Pelantikan akan saya
lakukan pada Rabu, 22 Mei mendatang," kata Yudhoyono dalam konferensi pers
kemarin.
Jenderal Pramono Edhie mengatakan Presiden Yudhoyono
memberi tujuh pesan untuk Moeldoko. Salah satunya menyangkut Pemilihan Umum
2014. Presiden, kata Edhie, memintaTNI Angkatan Darat ,netral dan tak berpolitik
praktis. "Sebetulnya ini sudah ditunjukkan pada pelaksanaan lalu. Kalau
pada 2009 saja bisa, kenapa 2014 tidak bisa," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat
Tubagus Hasanuddin mengingatkan Moeldoko soal kasus Ahmadiyah di Jawa Barat, saat ia menjabat Panglima Kodam Siliwangi.
"Waktu itu dia banyak dikritik karena Operasi Sajadah," katanya
ketika dihubungi kemarin. (fransisco rosarians I muhamd rizki), Sumber : Koran Tempo (21/5/13 Hal.5)