Rabu, 15 Mei 2013 18:14:43
merdeka.com - Tokoh
Organisasi Papua Merdeka (OPM) Benny Wenda terus melakukan propaganda ke
berbagai belahan dunia. Pada 9 Mei lalu, Benny sempat berpidato di depan publik
Australia dan meminta mereka agar mengulurkan tangan membantu kemerdekaan
Papua.
Sebelum Benny
berbicara, pengacaranya Jennifer Robinson sempat menyatakan TNI bertanggung
jawab atas pembunuhan ratusan ribu rakyat Papua. Namun, data tersebut sudah
dibantah oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
Menko Polhukam
Djoko Suyanto mengatakan, tidak habis pikir atas sejumlah pernyataan Benny
terhadap TNI. Seharusnya, Benny juga menyebut pembunuhan delapan TNI di Papua
beberapa waktu lalu.
"Dari dulu kan isunya Benny Wenda seperti itu. Kenapa dia tidak menyebut delapan anggota TNI yang dibunuh? (Data) Ribuan itu dari mana diperolehnya?" tegas Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5).
Djoko mengklaim, pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan Papua melalui sistem otonomi khusus. Terlebih, Gubernur Papua Lukas Enembe sudah berkomitmen untuk mewakili pemerintah pusat di provinsi paling timur Indonesia itu.
"Dari dulu kan isunya Benny Wenda seperti itu. Kenapa dia tidak menyebut delapan anggota TNI yang dibunuh? (Data) Ribuan itu dari mana diperolehnya?" tegas Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5).
Djoko mengklaim, pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan Papua melalui sistem otonomi khusus. Terlebih, Gubernur Papua Lukas Enembe sudah berkomitmen untuk mewakili pemerintah pusat di provinsi paling timur Indonesia itu.
Jika terjadi kelemahan, lanjut Djoko, tidak seluruhnya terjadi karena kesalahan
pemerintah pusat. Sebab, Lukas yang kini bertanggung jawab sebagai tangan
panjang pemerintah di Papua harus memiliki peranan yang lebih baik.
"Jangan lalu seolah-olah semua perbuatan pemerintah pusat. Oleh karena
itu, gubernur baru memiliki peranan penting bagaimana saluran atau program
pembangunan Papua yang selama ini terbengkalai bisa dilaksanakan dengan
baik," tandasnya. [did] & Reporter : Yulistyo Pratomo