Nama pengganti
Jenderal Pramono Edhie nampaknya sudah makin jelas. Kepada Rakyat Merdeka, Anggota DPR
yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan, Letjen TNI Moeldoko sudah
ditunjuk Presiden SBY menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat alias KSAD. Surat
pengangkatan sudah ditandatangani dan akan dilantik pada 23 Mei ini.
Namun,
kata dia, Moeldoko hanya akan tiga bulan menjabat KSAD. Selanjutnya dia akan
diangkat menjadi panglima TNI untuk menggantikan Laksamana Agus
Suhartono yang akan pensiun Agustus nanti. Posisi KSAD kemudian akan diisi Letjen Munir yang saat ini
menjabat Pangkostrad.
Anggota Komisi I DPR Max Sopacua membenarkan
adanya kabar pengangkatan Moeldoko sebagai KSAD. Namun, Wakil Ketua Umum
Demokrat ini belum bisa memastikan. "Saya membacanya memang demikian.
Tapi pastinya belum tahu, karena belum resmi.'' ujarnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Kata Max,
pemilihan KSAD adalah otoritas Presiden. Yang berhak mengumumkannya juga tentu
presiden. "Jadi, kita tunggu saja resminya nanti. Kalau sudah resmi,
pasti dipublikasikan," imbuhnya.
Namun,
Max menilai, kalau memang betul Moeldoko sudah ditunjuk, itu adalah opsi
terbaik. Saat ini Moeldoko adalah wakilnya Pramono Edhie. Sebagai wakil KSAD,
Moeldoko tentu sudah paham betul tugas seorang KSAD. Program dan kebijakan
yang akan dijalankan nanti juga akan lebih efektif.
Max
sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Moeldoko. Max hanya kenal Moeldoko saat
rapat-rapat Komisi I dengan TNI. Namun, dari beberapa kali pertemuan dia bisa
menyimpulkan bahwa Moeldoko adalah figur yang luwes dan fleksibel.
"Bergaulnya bagus sekali," ucapnya.
Kalau
betul Moeldoko sudah ditunjuk, tambahnya, tentu sudah melalui pertimbangan
matang. Sebab, SBY tidak mungkin sembarangan dalam menunjuk seorang KSAD.
Anggota
Komisi I dari Fraksi PAN Chandra Tirta Wijaya menilai, Moeldoko memang figur
yang paling pas untuk menggantikan Pramono Edhie. Dari tiga besar calon yang
ramai disebut akhir-akhir ini, Moeldoko memang yang paling menonjol.
Dari
sisi jenjang jabatan, lanjut politisi asal tanah Parahyangan ini, pemilihan
Moeldoko juga sangat tepat. Moeldoko punya waktu yang cukup luang untuk menjadi
panglima TNI akan baru akan pensiun pada 2015.
"Panglima
TNI nanti kan jatahnya Angkatan Darat. Syarat utama menjadi panglima adalah
harus kepala staf. Maka kalau Moeldoko sekarang diangkat menjadi KSAD, sangat
pas," ujarnya kepada Rakyat
Merdeka, tadi malam.
Chandra
memastikan, Komisi I tidak ada masalah dalam pengangkatan Moeldoko. "Yang
penting bagi kami adalah programnya ke depan. Bagaimana nanti pembinaan
terhadap para prajurit,
perlengkapan persenjataan, kedisiplinan, serta profesionalisme TNI. Kasus
Cebongan juga akan menjadi tugas berat KSAD ke depan," tandasnya.
Wakil
Ketua Komisi I TB Hasanuddin memang menduga SBY akan memilih Moeldoko.
Alasannya ada dua. Pertama, SBY selalu memilih seseorang dengan melihat
jenjang pendidikan lebih dulu. Dari calon lain, Moeldoko paling tinggi.
Kedua,
Moeldoko cuma selangkah lagi untuk menempati posisi KSAD karena sekarang sudah
menjadi Wakasad. "Jadi, yang paling memungkinkan memang Moeldoko,"
ujar purnawirawan jenderal TNI bintang dua ini.
Kadispen
TNI AD Brigjen Rukman Ahmad belum mau terus terang soal pengangkatan Moeldoko
ini. "Belum ada (pengangkatan),"
elaknya saat dikontak Rakyat Merdeka,
tadi malam.
Namun dia berjanji, kalau sudah resmi ada
pengangkatan KSAD baru, akan langsung dipublikasikan. "Kalau sudah tahu
pasti kami sebar. Sekarang belum tahu," tandasnya. (Usu), Sumber Koran: Rakyat Merdeka (12 Mei 2013/Minggu, Hal. 01)