Rabu, 08 Mei 2013

Dua Mortir Ditemukan di Rumah Korban Ledakan Bom Latgab TNI



Penulis : Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Selasa, 7 Mei 2013 | 18:47 WIB

SITUBONDO, KOMPAS.com - Anggota Marinir dari Pusat Latihan Tempur (PLP) Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur menemukan dua buah mortir aktif jenis 60 MM dari rumah Syukur (35), di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Selasa (7/5/2013).

Syukur adalah warga yang tewas terkena ledakan bom sisa latihan gabungan TNI yang dihadiri langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono pada 3 Mei 2013 lalu. Dua mortir jenis 60 MM itu ditemukan di kandang sapi milik Syukur, tepatnya di bawah tempat makanan sapi. Mortir ditemukan saat sejumlah petugas melakukan penyisiran di rumah Syukur.

"Pertama kali yang menemukan Suryati (34),  istri almarhum (Syukur), waktu mau kasih pakan sapi. Setelah mengetahui benda mirip mortir Yati langsung memberitahukan kepada warga, hingga akhirnya saya melaporkan ke pihak TNI Marinir di PLP," kata Juhato (45), salah satu kerabat korban.

Belum diketahui pasti siapa pemilik dua mortir itu. Namun, dugaan sementara dua mortir itu adalah milik Syukur. Sebab, sebelum korban tewas akibat terkena ledakan bom sisa latihan gabungan, Syukur konon memang dikenal kerap mengumpulkan sisa-sisa bahan peledak. Bahkan, di kalangan sebagian warga, Syukur juga dikenal pintar menjinakkan bahan peledak sisa latihan pertempuran.

Selain itu, Syukur juga sering beraktivitas mencari serpihan bom di lokasi sasaran tembak Pusplatpur Marinir Baluran setiap usai latihan. Kabarnya, hasil temuan serpihan bom itu lalu dijual ke pengepul barang rongsokan. "Syukur memang dikenal sebagai penjinak bom," kata Juhato. Tim gegana dari  TNI Marinir PLP langsung meledakkan dua buah mortir aktif sisa Latgab TNI tahun 2013 tersebut. "Hulu ledak hingga pada radius 50 meter," kata salah seorang petugas TNI Pelda Ade.