Jumat, 17 Mei 2013

CISM Ke-68_Komunitas Militer Jadi Peredam Konflik Internasional


Jakarta,   Ko­munitas militer internasional bisa menjadi sarana utama untuk meredam konflik atau perang antarnegara ataupun dunia internasional. Di antara sarana itu Dewan Olahraga Militer Interna­sional (Conseille International du Sport Militaire/CISM).

Hal Tersebut dikatakan Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono saat me­nutup Kongres ke-68 CISM di Jakarta, Kamis (16/7).

Kongres tersebut diikuti 133 negara anggota CISM. Dalam kesempatan tersebut, Presiden CISM, Colonel Hamad Kalkaba Malboum me­nyematkan tanda kehormat­an CISM "The Order Merit of Grand Officer of CISM" kepa­da Panglima TNI.

Anugrah tersebut sebagai apresiasi dan terimakasih CISM kepada Agus Suhar­tono karena berperan aktif memajukan olahraga militer di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Penutupan Kongres ke-68 CISM, diantaranya dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan Wakil KSAL, Laksdya TNI Hari Bowo.

Untuk membangun har­monisasi dan perdamaian dunia, menurut Agus, komu­nitas militer perlu mem­bangun kerjasama yang lebih baik. Tanpa pengecualian, kerjasama juga dibangun dengan pembuat kebijakan politik. Langkah ini bisa menetralisir maupun meredam gejolak keamanan yang se­dang terjadi dalam satu negara maupun antarnegara.

"Mencermati berbagai fenomena perkembangan si­tuasi keamanan di berbagai dunia, komunitas militer sebagai komponen utama ha­rus berperan sebagai unsur penentu dalam meredam situasi (gangguan keamanan tersebut," kata Panglima TNI.

Agus sendiri merasa yakin jika CISM memberikan sumbangsih positif dalam perdamaian dunia. Olahraga militer jadi sarana tempat berkumpul, sekaligus men­jalin silaturahmi dan har­monisasi antarnegara.

Hal ini pun, lanjut Panglima TNI, akan membu­ka wawasan untuk para pengambil kebijakan politik bahwa perang atau konflik hanya akan merugikan umat manusia, selain kerugian harta benda.

"Saya yakin melalui kegiatan seperti CISM-lah, maka para petinggi militer dan pembuat kebijakan pub­lik di negara manapun mere­ka berada akan memperoleh wawasan positif yang akan mencegah konflik," kata dia.

Panglima TNI men­yatakan hanya perdamaian dan persahabatan di dunia lah yang patut terus dibang­un demi peningkatan harkat dan martabat manusia.

Misi PBB
Sementara itu, Hamad memberikan apresiasi luar biasa kepada TNI dalam men­jaga perdamaian dunia. "Mi­liter Indonesia tidak hanya aktif ikut dalam kongres dan kejuaraan olahraga oleh CISM, namun juga dikenal aktif serta dalam misi per­damaian Perserikatan Bang­sa-Bangsa," apresiasi dia.

Hamad menambahkan, pemilihan TNI sebagai tuan rumah pelaksanaaan 68th General Assembly and Congress menilik peran aktif TNI dalam mendukung organisasi olahraga militer dunia CISM.

Agus mengatakan, peran aktif TNI dalam keolahragaan militer internasional meru­pakan salah satu bentuk pembinaan organisasi dan personil untuk meningkat­kan profil internasional TNI melalui peningkatan kapa­sitas personil dan prestasi olahraga TNI.

"Peran aktif ini selanjut­nya diarahkan pada potensi TNI sebagai sumber atlet andalan nasional dalam rangka meningkatkan pres­tasi olahraga nasional di forum Sea Games, Asean Games, dan Olympic Games," kata dia. (Feber S), Sumber Koran: Suara Karya (17 Mei 2013/Jumat, Hal. 04)