Jakarta, Komunitas militer internasional bisa menjadi
sarana utama untuk meredam konflik atau perang antarnegara ataupun dunia
internasional. Di antara sarana itu Dewan Olahraga Militer Internasional (Conseille International du Sport Militaire/CISM).
Hal Tersebut dikatakan Panglima TNI, Laksamana TNI
Agus Suhartono saat menutup Kongres ke-68 CISM di Jakarta, Kamis (16/7).
Kongres tersebut diikuti 133 negara anggota CISM. Dalam
kesempatan tersebut, Presiden CISM, Colonel Hamad Kalkaba Malboum menyematkan
tanda kehormatan CISM "The Order
Merit of Grand Officer of CISM" kepada Panglima TNI.
Anugrah tersebut sebagai apresiasi dan terimakasih
CISM kepada Agus Suhartono karena berperan aktif memajukan olahraga militer di
dalam negeri maupun di dunia internasional.
Penutupan Kongres ke-68 CISM, diantaranya dihadiri
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan
Wakil KSAL, Laksdya TNI Hari Bowo.
Untuk membangun harmonisasi dan perdamaian dunia,
menurut Agus, komunitas militer perlu membangun kerjasama yang lebih baik. Tanpa
pengecualian, kerjasama juga dibangun dengan pembuat kebijakan politik. Langkah
ini bisa menetralisir maupun meredam gejolak keamanan yang sedang terjadi
dalam satu negara maupun antarnegara.
"Mencermati berbagai fenomena perkembangan situasi
keamanan di berbagai dunia, komunitas militer sebagai komponen utama harus
berperan sebagai unsur penentu dalam meredam situasi (gangguan keamanan
tersebut," kata Panglima TNI.
Agus sendiri merasa yakin jika CISM memberikan
sumbangsih positif dalam perdamaian dunia. Olahraga militer jadi sarana tempat
berkumpul, sekaligus menjalin silaturahmi dan harmonisasi antarnegara.
Hal ini pun, lanjut Panglima TNI, akan membuka
wawasan untuk para pengambil kebijakan politik bahwa perang atau konflik hanya
akan merugikan umat manusia, selain kerugian harta benda.
"Saya yakin melalui kegiatan seperti CISM-lah,
maka para petinggi militer dan pembuat kebijakan publik di negara manapun mereka
berada akan memperoleh wawasan positif yang akan mencegah konflik," kata
dia.
Panglima TNI menyatakan hanya perdamaian dan persahabatan di
dunia lah yang patut terus dibangun demi peningkatan harkat dan martabat
manusia.
Misi PBB
Sementara itu, Hamad memberikan apresiasi luar
biasa kepada TNI dalam menjaga perdamaian dunia. "Militer Indonesia
tidak hanya aktif ikut dalam kongres dan kejuaraan olahraga oleh CISM, namun
juga dikenal aktif serta dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa,"
apresiasi dia.
Hamad menambahkan, pemilihan TNI sebagai tuan rumah
pelaksanaaan 68th General Assembly and
Congress menilik peran aktif TNI dalam mendukung organisasi olahraga
militer dunia CISM.
Agus mengatakan, peran aktif TNI dalam keolahragaan
militer internasional merupakan salah satu bentuk pembinaan organisasi dan
personil untuk meningkatkan profil internasional TNI melalui peningkatan kapasitas
personil dan prestasi olahraga TNI.
"Peran aktif ini selanjutnya diarahkan pada
potensi TNI sebagai sumber atlet andalan nasional dalam rangka meningkatkan
prestasi olahraga nasional di forum Sea Games, Asean Games, dan Olympic
Games," kata dia. (Feber S), Sumber Koran: Suara
Karya (17 Mei 2013/Jumat, Hal. 04)