Jakarta, Pakar hubungan
internasional, Teuku Rezasyah, mengatakan, kesediaan Jerman menjual tank
Leopard kepada Indonesia meningkatkan daya tawar Indonesia secara global,
sekaligus membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai alternatif kemitraan
lebih menguntungkan.
"Itu menunjukkan posisi tawar Indonesia,
sekaligus memperluas sumber pembelian persenjataan mutakhir," kata Rezasyah,
di Jakarta, Rabu.
Pekan lalu, Kanselir Jerman, Angela Merkel, telah
memberikan lampu hijau bagi produsen senjata Rheinmetall AG di Duesseldorf,
Jerman untuk menjual 104 tank Leopard 2A4 termasuk versi evakuasi dan
jembatan bergerak, dan panser angkut personel militer ke Indonesia. Secara
keseluruhan, Jerman pada pekan lalu setuju menjual 164 tank kepada Indonesia.
"Ke depan, akan memudahkan kita mengajukan
opsi seperti imbal beli, kerja sama riset dan pengembangan, termasuk mekanisme
pelayanan purna jual, dan keterlibatan industri strategis," katanya. Lebih
lanjut, kata dia, kemitraan ini juga harus dimanfaatkan baik dengan berbagai
inisiatif dari pemerintah seperti adanya alih teknologi yang melibatkan
perusahaan nasional.
"ini bisa dipadukan dengan alih teknologi melibatkan
industri strategis Indonesia, di antaranya PT Pindad," katanya.
Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal
TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa 164 tank yang dipesan dari Jerman
akan tiba di
Indonesia sebelum 5 Oktober 2013.
"Pengadaan tetap berjalan sesuai dengan
rencana, kita harapkan pada tahun ini akan datang, sebelum 5 Oktober alat-alat
sudah datang," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, seusai mengikuti
rapat terbatas bidang pertahanan.
Pada penghujung tahun 2012, Kementerian Pertahanan
resmi menandatangani kontrak pengadaan main battle tank Leopard dengan
sebuah perusahaan asal Jerman, Rheinmettal.
Pembelian tank seberat 63 ton ini juga sudah
dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang ditandatangani pada November
2012 lalu. Rencananya, Indonesia akan membeli Leopard Ri dan A24 beserta tank
sedang Marder seberat 33 ton. (zis), Sumber Koran: Harian Pelita (17 Mei
2013/Jumat, Hal. 17)