Jumat, 15 Februari 2013

Menhan: Indonesia Siap Produksi Pesawat dan Kapal Perang



JAKARTA - Produksi pesa­wat CN212-400 kerja sama PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Airbus akan dilakukan di Ban­dung dengan pembagian beban dan keuntungan yang sama. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgian-toro usai menandatangani draf Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama di bidang per­tahanan bersama Menteri Perta­hanan Spanyol Pedro Morenes Eulate, di Jakarta, Rabu (13/2).
Menurut Purnomo, Indone­sia dan Spanyol telah sepakat meningkatkan beberapa kerja sama pertahanan melalui kerja sama teknologi, pengetahuan, promosi, dan melakukan ke­giatan pendekatan.
Ia merinci, bidang industri kedirgantaraan dalam peng­adaan pesawat CN 235, CN 295 dan pesawat terbaru CN 212-400 juga merupakan bagian dari kesepakatan.
"Kita juga ada kesepakatan produksi pesawat CN212-400. Nanti pabriknya di PT DI (Dir­gantara Indonesia), kita dapat lisensi untuk memproduksi," kata Menhan.
Pesawat pengembangan dari CN-212 didesain untuk meme­nuhi kebutuhan pesawat ang­kut ringan di berbagai negara. Meski baru akan mulai dipro­duksi, beberapa negara ASEAN sudah menunjukkan ketertari­kannya untuk membeli.
Pembuatan Kapal
Indonesia dan Spanyol juga berupaya meningkatkan po­tensi kerja sama maritim dalam hal pembangunan kapal antara industri strategis di kedua ne­gara. "Industri perkapalan Spa­nyol, Navantia bersedia untuk melalaikan kerja sama dengan perusahaan kapal Indonesia," kata Purnomo.
Seperti diketahui, TNI AL telah berencana mengganti KRI Dewaruci yang selama ini menjadi kapal latih tiang tinggi yang dipakai mendidik kadet Akademi Angkatan Laut (AAL). Terkait hal ini, Kepala Barana-han Kemenhan . Mayjen TNI Ediwan Prabowo memaparkan, Kementerian Pertahanan ma­sih memelajari dua perusahaan dari dua negara untuk diajak kerja sama pembuatan kapal layar tiang tinggi, yakni dari Polandia dan Spanyol.
Kementerian Pertahanan, ucapnya, telah melakukan pro­ses akhir, yaitu mengunjungi kedua perusahaan di dua ne­gara itu untuk melihat proses pembuatan di sana.
Sumber : Sinar harapan
hal : 14