Rabu, 01 Mei 2013, 19:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA --
Aksi peringatan hari buruh (May Day) di Purwakarta, sempat diwarnai
perselisihan. Perselisihan itu, terjadi saat puluhan bus yang mengangkut ribuan
buruh, di-sweeping oleh sejumlah aparat kepolisian.
Sweeping itu, berlangsung di
sekitaran perempatan Cikopo, tepatnya sebelum rombongan memasuki gerbang tol
Jakarta-Cikampek. Keterangan yang dihimpun, puluhan bus pengangkut buruh itu
sempat tertahan beberapa lama.
Tertahannya rombongan buruh ini,
disebabkan petugas gabungan dari polisi dan TNI melakukan pemeriksaan barang
bawaan para buruh. Sempat terjadi ketegangan antara buruh dengan aparat
gabungan dari Polda Jabar dan Polres Purwakarta yang dibantu anggota TNI
tersebut di gerbang Tol Cikampek.
Adu argumen pun tak bisa
dihindari, saat kendaraan yang ditumpangi mereka ditahan sesaat, sebelum masuk
tol. Kompol Pramukarno, perwira kepolisian Polda Jabar, mengatakan, sweeping
ini sengaja dilakukan untuk menghindari adanya barang terlarang serta senjata
tajam yang akan masuk Jakarta.
Selain itu, pemeriksaan
kelengkapan dan kelayakan jalan kendaraan juga menjadi prioritas pemeriksaan
aparat gabungan ini. "Sweeping ini, bukan aksi penghadangan,"
ujarnya, Rabu (1/5).
Aparat bukan melakukan
penghadangan, tetapi menertibkan. Sebab berdasarkan kesepakatan, buruh tidak
melakukan konvoi kendaraan dalam jumlah banyak. Buruh asal Purwakarta
diperbolehkan berunjuk rasa di Jakarta. Dengan catatan, buruh yang pergi itu
maksimalnya satu bus.
Akan tetapi, pada kenyataannya
ada 20 bus yang berangkat ke Jakarta. Makanya, petugas melakukan pemeriksaan.
Dengan kata lain, dalam pemeriksaan ini petugas hanya menertibkan atribut yang
dibawa para buruh yang hendak berunjuk rasa. Selain itu, melarang buruh membawa
barang berbahaya terutama senjata tajam.
Sementara Ketua PUK Garda Metal
Purwakarta, Wandi, mengaku kecewa dengan aksi pemeriksaan petugas ini.
Pemeriksaan ini, menghambat ruang gerak buruh. Sehingga, buruh dipastikan
terlambat bergabung dengan demonstran lainnya di Jakarta. "Seharusnya
buruh berangkat pukul 07.30 WIB. Tapi, sempat tertahan sampai sejam,"
jelasnya.