Kamis, 02 Mei 2013

Penembakan di Sorong Juga Lukai Anggota TNI



Rabu, 01 Mei 2013 | 19:36 WIB

TEMPO.CO, Jayapura - Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia dilaporkan terluka dalam rusuh antara petugas dan warga di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Selasa 30 April 2013, sekitar pukul 22.00 WIT. Dalam kejadian itu, mobil Wakil Kepolisian Resor Kabupaten Sorong ikut dirusak.

"Bentrok TNI/Polri dengan warga terjadi saat ada negosiasi dengan sekelompok masyarakat yang berseberangan dengan Indonesia, dipimpin oleh Isak Kalaibin dengan simpatisannya 100 orang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, Rabu 1 Mei 2013 malam.

Ia mengatakan, kelompok itu rencananya akan menggangu aktivitas perayaan emas masuknya Papua ke NKRI yang letaknya di Sorong Kota. "Dengan adanya info tersebut anggota TNI/Polri melaksanakan negoisasi dan patroli, dengan maksud untuk melaksanakan imbauan dan negosiasi," kata Kabid Humas.

Namun saat tiba di lokasi, tiba-tiba mobil Avansa no polisi BK 129 GW, yang digunakan Wakapolres Kabupaten Sorong Kompol Yudhi Pinem dan beberapa mobil lainnya diserang menggunakan alat tajam. "Berupa parang dan panah," ujarnya.

Tidak itu saja, 1 anggota Kodim/1704 Sorong luka di bagian kepala belakang sepanjang 5 sentimeter. "Kaca belakang serta kaca samping mobil Wakapolres rusak. Karena situasi massa sudah anarkis, maka anggota keluarkan tembakan peringatan dan anggota mundur dari lokasi," ujarnya.

Dari kejadian tersebut barang bukti yang diamankan, berupa 1 buah sangkur, 1 buah parang, 2 ketapel, 1 busur dan 1 ikat anak panah diamankan. "Ada banyak alat-alat tradisional yang diamankan. Akan tetapi untuk masyarakat, kami hanya memberikan pencerahan saja dan kemudian membubarkan diri," ujar Sumerta.

Terkait laporan dua warga Sorong, Papua Barat, Abner Malagawak (22 tahun) dan Thomas Blesia (28 tahun) yang tewas diberondong penumpang mobil berkaca gelap saat berada dalam posko Papua Merdeka di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Selasa 30 April 2013, Sumerta  mengatakan belum mengetahuinya.

Insiden sekitar pukul 20.00 wit itu juga melukai tiga orang. Korban luka diantaranya Salomina Klaivin (37 tahun), Herman Lokden (18 tahun) warga kampung Wulek, dan Andreas Sapisa (32 tahun) warga Distrik Makbon, Kabupaten Sorong. "Itu benar kejadiannya, saya sekarang ada di rumah duka, ada dua yang meninggal," kata Hilda, warga Sorong saat dihubungi Tempo.