Senin, 13 Mei 2013

Pengganti Kasad Sudah di Tangan Presiden



Jakarta,     Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah memberikan se­jumlah nama calon penggan­ti Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pra­mono Edhie Wibowo ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Diha­rapkan, Kasad baru nanti ju­ga disiapkan untuk menjadi Panglima TNI.

"Mabes TNI sudah me­ngirimkan nama-nama ca­lon ke presiden. Semua berbintang tiga. Selanjutnya menjadi hak prerogatif presiden," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada SP di Jakarta, Sabtu (11/5).

Seperti diketahui, Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo akan mengakhiri masa jabatannya alias pensi­un bulan ini. Menurut informasi, saat ini ada tiga nama yang diajukan Mabes TNI ke Presiden SBY.

Sebelumnya, beredar empat nama yang digadang-gadang sebagai calon kuat untuk menjadi orang nomor satu di TNI AD. Mereka adalah Wakasad Letjen Moeldoko, Sekretaris Menko Polhukam Letjen Lang­geng Sulistyono, Pangkostrad Letjen M Munir, dan Komandan Kodiklat TNI AD Letjen Gatot Nurmantyo.

Empat perwira tinggi TNI AD itu sama-sama berpengalaman dan sama sudah melewati jenjang karier kemiliteran hingga mencapai bintang tiga. Kalau dili­hat dari sisi senioritas angkatan, maka yang paling senior dari keempat perwira tinggi tersebut adalah Letjen Langgeng Sulistyono dan yang termuda adalah Letjen M Munir.

Tanpa merinci kapan pelaksanaan sidang Dewan Ja­batan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) untuk mem­bahas nama-nama yang diajukan, Iskandar Sitompul menegaskan, Mabes TNI sudah menyerahkan sepenuh­nya kepada presiden. Nama-nama tersebut akan diper­timbangkan presiden untuk menjadi Kasad yang baru.

Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasio­nal (PAN) Chandra Tirta Wijaya mengatakan, Kasad yang akan datang sangat penting, karena akan menjadi Panglima TNI. "Jadi, saya berharap, Kasad yang baru nanti memiliki usia pengabdian yang masih panjang. Se­suai UU, untuk jabatan Panglima TNI harus pernah men­jabat kepala staf dan kali ini giliran TNI AD," ujarnya.

Dikatakan, selain akan menjadi Panglima TNI, tu­gas Kasad juga penting untuk pembinaan prajurit, ter­utama dari segi kedisiplinan. Peristiwa pembunuhan narapidana di Lapas Cebongan, Sleman, DI Yogyakar­ta beberapa waktu lalu menjadi perhatian Kasad yang baru. Selain itu, ujarnya, modernisasi alat-alat persen­jataan dan biaya ransum prajurit yang baik hingga mencapai minimal Rp 100.000 per hari adalah tantang­an bagi pemimpin TNI AD ke depan. (R-14/Y-7/0-1), Sumber Koran: Suara Pembaruan (11 Mei 2013/Sabtu, Hal. 03)