Jakarta, Markas
Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah memberikan sejumlah nama
calon pengganti Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pramono Edhie
Wibowo ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Diharapkan, Kasad baru
nanti juga disiapkan untuk menjadi Panglima TNI.
"Mabes
TNI sudah mengirimkan nama-nama calon ke presiden. Semua berbintang tiga.
Selanjutnya menjadi hak prerogatif presiden," kata Kepala Pusat Penerangan
(Kapuspen) TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada SP di Jakarta, Sabtu (11/5).
Seperti
diketahui, Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo akan mengakhiri masa jabatannya
alias pensiun bulan ini. Menurut informasi, saat ini ada tiga nama yang
diajukan Mabes TNI ke Presiden SBY.
Sebelumnya,
beredar empat nama yang digadang-gadang sebagai calon kuat untuk menjadi orang
nomor satu di TNI
AD. Mereka adalah Wakasad Letjen Moeldoko, Sekretaris Menko Polhukam Letjen
Langgeng Sulistyono, Pangkostrad Letjen M Munir, dan Komandan Kodiklat TNI AD
Letjen Gatot Nurmantyo.
Empat
perwira tinggi TNI AD itu sama-sama berpengalaman dan sama sudah melewati
jenjang karier kemiliteran hingga mencapai bintang tiga. Kalau dilihat dari
sisi senioritas angkatan, maka yang paling senior dari keempat perwira tinggi
tersebut adalah Letjen Langgeng Sulistyono dan yang termuda adalah Letjen M
Munir.
Tanpa
merinci kapan pelaksanaan sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi
(Wanjakti) untuk membahas nama-nama yang diajukan, Iskandar Sitompul menegaskan,
Mabes TNI sudah menyerahkan sepenuhnya kepada presiden. Nama-nama tersebut
akan dipertimbangkan presiden untuk menjadi Kasad yang baru.
Anggota
Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Chandra Tirta Wijaya
mengatakan, Kasad yang akan datang sangat penting, karena akan menjadi Panglima
TNI. "Jadi, saya berharap, Kasad yang baru nanti memiliki usia pengabdian
yang masih panjang. Sesuai UU, untuk jabatan Panglima TNI harus pernah menjabat
kepala staf dan kali ini giliran TNI AD," ujarnya.
Dikatakan, selain akan menjadi Panglima TNI, tugas
Kasad juga penting untuk pembinaan prajurit, terutama dari segi kedisiplinan.
Peristiwa pembunuhan narapidana di Lapas Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta
beberapa waktu lalu menjadi perhatian Kasad yang baru. Selain itu, ujarnya,
modernisasi alat-alat persenjataan dan biaya ransum prajurit yang baik hingga
mencapai minimal Rp 100.000 per hari adalah tantangan bagi pemimpin TNI AD ke
depan. (R-14/Y-7/0-1), Sumber Koran: Suara Pembaruan (11 Mei 2013/Sabtu, Hal. 03)